Kamis, 01 September 2016

Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 33




PERBUTAN WANITA YANG TIDAK PUNYA RASA MALU




《خَاتِمَةٌ》

《PENUTUP》

فِيْ ذِكْرِ أَحْوَالِ بَعْضِ النِسَاءِ

Dalam Menjelaskan Sebagian Tingkahlaku Seorang Wanita

《اعْلَمْ أَنَّهُ》 أي : الشأن 《قَدْ غَلَبَ》 أي : كثر 《عَلَى النِّسَاءِ فِيْ هَذَا

《Ketahuilah, bahwasannya》 maksudnya : perihal 《sungguh mendominasi》 maksudnya : kebanyakan 《atas seorang wanita dalam

الزَّمَانِ التَّبَرُّجُ》 أي : إبراز الزينة وإبراو المحاسن للرجال 《وَ قِلَّةُ الْحَيَاءِ》

zaman ini yang berhias》 maksudnya : memperlihatkan dandanannya dan menyoroti keindahan pada laki-laki 《dan sedikit sekali mempunyai rasa malu》

 أي : عدم الحياء، بأن تمشي بين الرجال، فذلك التبرج كما قاله مجاهد

maksudnya : tidak punya rasa malu jika berjalan diantra laki-laki, maka itu tabarruj, sebagaimana perkataannya Mujahid

《وَالْمَشْيُ بِالتَغَنُّجِ》 أي : التدلل والتكسر كماقاله مجاهد وقتادة في

《dan berjalan dengan berlenggak-lenggok》 maksudnya : menggoda dan menaklukan, sebagaimana perkataannya Mujahid dan Qatadah dalam

تفسير التبرج 《فِيْ جُمُوْعَاتِ الرِّجَالِ وَ الأَسْوَاقِ وَ فِيْ الْمَسَاجِدِ بِيْنَ

menafsirkan At-Tabarruj 《dalam kerumunan laki-laki dan dalam pasar dan dalam masjid diantara

الصُّفُوْفِ خُصُوْصًا فِيْ النَهَارِ، وَ إِنْ كَانَ》 أي : مشيها 《لَيْلاً قَرِبَتْ》 أي :

barisan khusus disiang hari, dan jika ada seorang wanita》 maksudnya : berjalan 《pada malam hari, maka ia mendekati》 maksudnya :

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 50


المرأة 《الْضَّوْءَ》 فقَرِبَ إن كان من باب سَمِعَ  فهو متعدّ كما هنا،

seorang wanita 《tempat berjalan yang terang》 maka mendekati jika ada dari jenis kedengaran maka wanita itu disebutkan seperti disini,

وإن كان من باب كَرُمَ فهو لازم كما في القاموس 《لإِظْهَارِ زِيْنَتِهَا لِلنَّاسِ.

dan jika ada dari jenis kerelaan hati maka wanita itu ditemani, sebagaimana dijelaskan dalam Qamus 《untuk menunjukkan perhiasannya kepada manusia

وَقَدْ قِيْلَ : إِذَا ظَهَرَ فِيْ امْرَأَةٍ ثَلاَثُ خِصَالٍ تُسَمَّى》 تلك المرأة

dan sungguh dikatakan : jika telah nampak dalam dirinya wanita tiga kualitas, maka patutlah dinamakan》 maksudnya : wanita itu

《قَحْبَةً》 أي :  مغنية فاسقة زانية، الأولى 《خُرُوْجُهَا فِيْ النَهَار مُتَبَرِّجَةً》

《sebagai biduan》 maksudnya : wanita yang bernyanyi dan fasiq dan melakukan zina, Pertama : 《wanita keluar dari rumahnya di siang hari dengan berhias》

أي : مبرزة للزينة والمحاسن ماشيةً بين الرجال 《وَ》 الثانية :

maksudnya : menunjukkan dandanannya dan memperindah ketika mengembala ternak dengan berjalan diantara laki-laki 《dan》 Kedua :

《نَظَرُهَا إِلَى》 الرجال 《الأَجَانِبِ، وَ》 الثالثة : 《رَفْعُ صَوْتِهَا

《memandangnya kepada》 seorang laki-laki 《ajnabi, dan》 Ketiga : 《nengeraskan suaranya

حَيْثُ تُسْمِعَ》 أي : المرأة الرجال 《الأَجَانِبَ》 ذلك الصوت

dimana sampai terdengar》 maksudnya : wanita kepada laki-laki 《ajnabi》 suranya itu

《وَلَوْ كَانَتْ صَالِحَةً》 أي : عفيفة 《لأَنَّهَا شَبَّهَتْ نَفْسَهَا الْخَبِيْثَةَ》 أي :

《walaupun wanita itu Shalihah》 maksudnya : wanita yang menjaga kehormatannya 《karena sesungguhnya wanita itu menyerupai dirinya dengan wanita yang berprilaku buruk》 makaudnya :

الفاجرة، ولا يراد بذلك الإسم الشتم، لأنها جعل كاللقب.

wanita biduan dan tidak dimaksudkan dengan nama itu sebagai penghinaan, karena sesungguhnya wanita tersebut melengkapi dengan Laqab.

《وَلِذَلِكَ قَالَ الْمُصْطَفَى》 صلى الله عليه وسلم : 《مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ》

《Dan karena itu Al-Mush-thafa》 saw bersabda : 《Barangsiapa yang menyerupai dengan suatu kaum》

أي :  في لبسهم وبعض أفعالهم 《فَهُوَ مِنْهُمْ》 أي : من تشبه بالصالحين

maksudnya : dalam pakaian mereka dan beberapa perbuatan mereka 《maka dia termasuk dari golongan mereka》 maksudnya : orang yang menyerupai dengan orang shaleh

يكرم كما يكرمون، ومن تشبه بالفساق لم يكرم. وفي هذا الحديث

menghormati sebagaimana ia menghormati kalian, dan orang yang menyerupai orang fasiq, maka ia tidak menghormati. Dan dalam Hadits ini

إشارة إلى أن من تشبه من الجان بالحيات المؤذيات وظهر لنا

merupakan isyarat kepada orang yang menyerupai dari penjahat yang masih hidup yang membahayakan kalian dan tampak kepada kami

فإنه يقتل، وأنه لا يجوز في زماننا لبس العماة الصفراء أو الزرقاء

maka sesungguhnya akan membinasakan, dan sesungguhnyatidak boleh dalam zaman kami pakaian yang di celup dengan warna kuning atau warna biru

إذا كان مسلما. رواه ابن رسلان وأبوداود عن ابن عمر، والطبراني

jika ada seorang muslim. Diriwayatkan Ibnu Ruslan dan Abu Daud dari Ibnu 'Umar dan diriwaytkan Ath-Thabrani

عن حذيفة. 《حَاشَا》 مصدر منصوب بفعل مخذوف، والتقدير أحاشي

dari Hudzaifah. Lafazh 《HASYAA》 menjadi mash-dar manshuub dengan fi'il makhdzuub, dan ditakdirkan menjadi AHAASYII

حاشا كماقاله الشيخ خالد أي : أنزه تنزيها 《أَنْ تَرْضَى امْرَأَةٌ ذَاتُ

dari lafazh HASYAA, seagaimana perkataannya Syeikh Khalid, maksudnya : wanita hendaklah membersihkan diri dan memperhiasnya 《jika wanita itu rela berperangai

حَيَاءٍ وَ دِيْنٍ بِهَذَا الاِسْمِ》 أي : الذي هو قحبة 《عَلَى نَفْسِهَا، فَيَنْبَغِى》

dengan rasa malu dan dipercayakan dengan nama ini》 maksudnya : yang di namakan wanita biduan 《atas dirinya, maka semestinya》

أي : يجب 《لِمَنْ يَخَافُ اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَمَنْ لَهُ مُرُوْءَةٌ》 بفتح الميم

maksudnya : wajib 《kepada seorang suami yang takut kepada Allah dan Rasul-Nya dan seorang suami mencegah kepada istrinya untuk kehormatannya》 huruf mim di baca dengan fat-hah

وضمها بالهمز وتركه مع إبدالها واوا، وهي آداب نفسانية تحمل

dan huruf hamzah dibca dengan dhammah dan di tinggalkannya bersama penggantinya wawu, dan ia adalah tatakrama yang berdasarkan toleransi

مراعاتها الإنسان على الوقوف

keta'atannya manusia atas pengenalan

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 51

 عند محاسن الأخلاق وجميل العادات 《اَنْ يَمْنَعَ أَهْلَهُ》 أي : زوجته

dengan memperbgus akhlaq dan memperindah tatakrama 《supaya mencegah keluarganya》 maksudnya : istrinya

وبناته 《مِنَ الْخُرُوْجِ مِنَ الْبُيُوْتِ مُتَبَرِّجَاتٍ》 أي : مظهرات للزينة

dan anak perempuannya 《dari keluar rumahnya dengan dandanan yang mencolok》 maksudnya : ia menampakkan pada perhiasan

والمحاسن للرجال. وكان رسولُ الله صلى الله عليه وسلم : 《قَد أَذِنَ

dan memperbagus dihadapan laki-laki ajnabi. dan Raulullah saw 《sungguh telah di izinkan

لَهُنَّ فِيْ الأَعْيَادِ خَاصَّةً أَنْ يَخْرُجْنَ》. والخروج مباح للمرأة العفيفة

kepada mereka khusus pada hari raya untuk keluar rumah》 dan keluar rumah di bolehkan untuk istri yang memelihara agamanya

برضا زوجها، ولكن القعود أسلم. وينبغى أن لاتخرج إلا لمهمّ، فإذا

dengan ridha suaminya, tapi yang memeluk agama islam. Dan semestinya tidak keluar rumah kecuali untuk hal yang sangat penting, maka jika

خرجت فينبغى أن تغض بصرها عن الرجال، ولسنا نقول : إن وجه

ia keluar rumah, maka semestinya kamu memalingkan penglihatannya dari laki-laki ajnabi, dan kami tidak mengatakan : bahwa wajah

الرجل في حقها عورة كوجه المرأة في حقه، بل هو كوجه الصبي الأمرد

laki-laki dalam haknya adalah aurat, sebagaimana wajah wanita adalah haknya, wajah anak laki-laki yang muda

في حق الرجل، فيحرم النظر عند خوف الفتنة فقط، فإن لم تكن فتنةٌ

dalam hak laki-laki, maka haram memandang wajah anak laki-laki tanpan ketika khawatir terjadi fitnah saja, maka jika tidak ada kekhawatiran pada fitnah

فلا إذا لم يزل الرجال على ممر الزمان مكشوفي الوجه، والنساء

maka tidak haram jika seorang laki-laki waktu berjalan senantiasa di perlihatkan wajhnya, dan seorang wanita

يخرجن متنقّبات. ولوكان وجوه الرجال عورة في حق النساء لأُمِروا

keluar rumah untuk menutup wajah mereka. Dan jika sekiranya wajah seorang laki-laki adalah aurat dalam hak seorang wanita maka seorang laki-laki akan diperintahkan

بالتنقب، أو مُنِعْنَ من الخروج إلا لضرورة.

untuk menutup wajahnya atau di larang ari keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang dharurat.

《وَأَنْ يُبَالِغَ فِيْ حِفْظِهِنَّ خُصُوْصًا فِيْ هَذَا الزَمَانِ، وَلاَيُقَصِّرُ فِيْ ذَلِكَ

《Dan seorang suami harus berusaha dalam menjaga mereka khususnya pada zaman sekarang ini, dan jagan sampai memberi atas kelonggaran dalam hal ini

عَنْ شَيْءٍ مِمَّا يُطِيْقُ》 أي : يقدر عليه 《وَ لاَ يَأْذَنَ فِيْ الْخُرُوْجِ إلاَّ

dari sesuatu untuk menahan mereka》 maksudnya : yang sekiranya mampu atas mencegahnya 《dan jangan memberikan izin dalam keluar rumah kecuali

فِيْ اللَيْلِ مَعَ مَحْرَمٍ》 بنسب أوغيره 《أَوْ نِسَاءٍ ثِقَاتٍ》 ولو إماءً

pada malam hari bersama mahramnya》 dengan kerabatnya atau dengan yang lainnya 《atau dengan wanita yang dapat di percaya》

《فَلاَ يَكْفِى عَبْدٌ حَيْثُ لَمْ يَكُنْ مَعَهَا نِسَاءٌ ثِقَاتٌ، لأَنَّهَا الأَمَانَةَ فِيْ الْعَبِيْدِ

《maka pembantu tidak cukup dimana jika tidak ada bersamanya seorang wanita yang dapat dinpercaya, karena sesungguhnya amanah yang di berikan kepada pembantu

نَادِرَةٌ》 ولأنّ المرأة تستحي بحضرة مثلها ما لا يستحيه الذكر بحضرة

sangat jarang dilaksanakan》 dan sesunggunya wanita akan menjadi malu dengan kehadiran wanita seperti yang disebutkan, apa tidak menjadi malu pada seorang laki-laki dengan kehadiran wanita

مثله، ومن ثم لم تجز خلوة رجل بأمردين أو أكثر. ولايجوز للمرأة

yang disebutkan, dan kemudian wanita tidak dibolehkan berduaan seorang laki-laki dengan hadirnya dua orang wanita atau banyak. Dan tidak boleh seorang wanita

أن تخرج خارج السور ولو مع النسوة الثقات، أو إذن الزوج بل لابد

untuk keluar diluar pagar walaupun bersama wanita yang dapat diperaya atau dengan izin suami tapi tidak dapat

من خروجه هو أو المحرم معها. فما يقع الأن من خروج النساء

dari keluarnya dia atau bersama mahramnya. Bagaimanapun juga sekarang seorang wanita sudah terjadi dari keluar rumah

إلى المقابر التي خارج السور معصية يجب منعهن منه.

pergi ke kuburan yang diluar dinding ada kemaksiatan, maka wajib melarang mereka darinya.

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 52

《وَحُكِيَ》 أَنَّ امْرأةً من بَنِي تَيْمِ اللهِ بْنِ ثَعْلَبَةَ، كانتْ تَبِيْعُ السَمِنَ

《Dan Sebuah Kisah》 sesungguhnya seorang wanita dari anak Taimillah bin Tsa'labah, ia bekerja sebaai penjual minyak samin

في الجاهليَّةِ، فأَتاها خَوَّاتُ بْنُ جُبَيرٍ الأَنْصَارِيّ فَسَاوَمَها فحَلَّت نِحْياً

di masa Jahiliyyah, maka datang kepadanya Khawat bin Jubair Al-Anshari, maka mereka terjadi saling tawar menawar, maka wanita itu membuka tali penutup

مَمْلُوْأً بِالسَمِنِ، فَقَالَ : أَمْسِكِيْهِ، حَتَّى أَنْظُرَ إِلَى غَيْرِهِ، ثُمَّ حلّ آخرَ،

wadah minyak samin, maka Khawat berkata : pegangilah wadah ini, sehingga meliaht pada wadah yang lain, kemudian timbul yang terakhir,

وَقَالَ لَهَا :  أَمْسِكِيْهِ، فلما شَغَلَ يديها ساوَرَها حتى قضي ما أراد

dan Khawat berkata pada wanita itu : pegangilah wadah ini, maka kemudian tangannya wanita itu sibuk menggenggamnya sehingga ia memenuhi apa yang di inginkan

وهرَب،  ثم أسلم خَوَّات، وشَهِد بَدْراً، فقال له رسولُ اللّه صلى اللّه

dan Khawat lari menyelamatkan diri, kemudian masuk islam dan ia ikut perang badar, maka Rasulullah saw bersabda

عليه وسلم : 《يَا خَوَّات كيف شِرَاؤُكَ ؟》، وتبسَّمَ رسولُ اللهِ صَلَى اللهُ

kepada Khawat : 《Wahai Khawat bagaimana kamu membelanja minyak samin》 dan tersenyumlah Rasulullah saw,

عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فقال : يا رسولَ اللهِ قد رَزَقَ اللهُ خَيْرًا، وَأُعُوْذُ بِاللهِ

Wahai Rasulullah sungguh Rizki Allah dilimpahkan kepada saya dengan baik, dan aku berlindung kepada Allah

مِنَ الْحَوْرِ بعْدَ الكَوْرِ. أي : من النُّقصان بعد الزيادة.

dari pohon cemara setelah melilit. Maksudnya : dari kekurangan setelah bertambah.

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 53

Wallahu A'lam Bish-Showab