Kamis, 01 September 2016
Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 34
KISAH SEORANG SUAMI TIDAK MEMILIKI KECEMBURUAN PADA ANAK ANGKATNYA
《وحكي》 أن رجلا من أشراف أهل الهند اشترى غلاما فرباه وتبناه،
《Dan Sebuah Kisah》 sesungguhnya seorang laki-laki dari bangsawan membeli seorang pembantu yang berkebangsaan Hindi. Lalu keluarga itu merawatnya dan akhirnya di adopsinya,
فلما كبر اشتد به هوى مولاته فراودها عن نفسها، فأجابتها، فدخل
maka ketika tumbuh dewasa dengannya, ia jatuh cinta pada tuan putrinya, maka ia terus-menerus menggoda dari ibu angkatnya maka ibunya melayani, maka masuk
مولاه يوما فإذا هو على صدر مولاته فعمد إليه فجب ذكره ثم ندم
anak angkatnya pada suatu hari terjadilah layaknya hubungan suami istri, maka ketika pembantu itu sedang di atas dada ibu angkatnya, lalu tiba-tiba ayah angkatnya datang dan marah pada anak angkatnya dan segera mengambil pisau, lalu di potong dzakar anak angkatnya itu, kemudian pada akhirnya ayah angkatnya bertaubat dengan menyesali
على ذلك، فعالجه إلى أن برئ من علته، فأقام الغلام بعدها مدة يطلب
atas perbuatannya itu, maka ayah angkatnya mengobati kepada tabib sampai sembuh dari sakitnya, maka setelah sembuh anak angkatnya itu tidak di usir, namun tetap diberi kesempatan tinggal bersamanya, tapi secara diam-diam anak angkatnya itu mencari kesempatan
أن يأخذ ثأره من مولاه. وكان لمولاه ابنان، أحدهما طفل والآخر يافع،
untuk melakukan pembalasan dari perbuatan tuannya. Dan tuannya itu mempunyai dua anak, salah satunya masih bayi dan yang lainnya masih belia,
كأنهما الشمس والقمر، فغاب الرجل يوما عن منزله لبعض الأمور،
keduanya seperti matahari dan bulan, maka suatu hari anak laki-laki itu hilang dari rumahnya karena beberapa masalah,
فأخذ الأسود الصبيين فصعد بهما على ذروة سطح، وجعل يطعمهما
maka pembantunya yang hitam itu mengambil kedua anak-laki tanpa diketahui tuannya, maka kedua anaknya itu dibawa naik ke atas loteng, dan diperlakukan secara baik dan keduanya diberi makan
ويلعب معهما إلى أن دخل مولاه، فرفع رأسه فرأى ابنيه في شاهق
dan keduanya diajak bermain-main bersamanya sehingga tak ada kesan di sandra bahwa tuannya datang, orang tuanya kebingungan mencari, maka mengangkat kepalanya, maka melihat anak-anaknya ada di atas loteng yang tinggi
مع الغلام، فقال : 《ويلك، عرضت ابني للموت ؟》، قال : أجل، لئن
bersama anak angkatnya itu, maka tuannya berkata : 《celaka kamu, apakah kamu menghendaki untuk kematian kedua anakku ?》 Pembantunya berkata : ya, kedua anakmu mesti akan mati,
لم تجب ذكرك مثل ما جببتني لأرمينّ بهما، فقال : الله الله، يا ولدي
jika kamu tidak menuruti permintaanku, orang bangsawan itu berkta : apa keinginanmu ? pembantunya berkata : aku ingin supaya kamu memotong dzakarmu sendiri seperti apa yang telah dibuang dzakarku karena kamu telah mencampakkan dengannya, maka tuannya berkata : takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah, wahai anakku
في تربيتي لك، قال : 《دع هذا عنك》، فجعل يكرر عليه وهو لا يقبل
dalam asuhanku kepadamu, tuannya berkata : 《tinggalkanlah kejahatan ini darimu》 maka melengkapi dengan mengulang-ulang atas permintaannya dan orang Hindi itu tidak menyetujui
ذلك، فلما أراد الرجل الصعود إليه أدلاهما الأسود من ذلك
hal itu, ketika laki-laki itu hendak memanjat kepada atas loteng, maka orang Hindi yang hitam itu menyeret kedua anaknya dari pinggir loteng
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 53
الشاهق، فقال الرجل : 《ويلك، اصبر حتى أخرج مدية، وأفعل ما أردت》،
yang tinggi, maka laki-laki itu berkata : 《celakalah kamu, sabarlah sebentar sehingga aku mengeluar pisau dan melakukan apa yang kamu inginkan》
ثم أخذ مدية وجبّ ذكره وهو يراه، فلما رأى الأسود ذلك رمى الصبيين
kemudian laki-laki itu datang mengambil pisau dan memotong dzakarnya sendiri, dan orang Hindi itu melihatnya, kemudian setelah melihat orang Hindi yang hitam itu mencampakkan kedua anaknya
من ذلك الشاهق فماتا، وقال : 《إن جبك ثأري وقتل أولادك زيادة فيه》.
dari atas loteng yang tinggi, maka mati kedua anaknya, dan orang Hindi itu berkata : 《sesungguhnya kamu memotong dzakarnya sendiri itu adalsh sebagai pembalasanku dan membunuh kedua anakmu itu sebagai tambahan dalam kerugianku》
《وَإِذَا كَانَ》 أي : الأمر 《كَذَلِكَ》 أي : المذكور 《فَيُمْنَعُ الْعَبْدُ والسَقَّاءُ》
《Dan jika sudah ada》 maksudnya : kisah kejadian 《seperti ini》 maksudnya : yang telah dijelaskan 《maka cegahlah pembantu》
بفتح السين والقاف المشددة، وهو من يملأ الجرة من الماء 《مِنْ
huruf Sinnya dibaca dengan Fat-hah dan huruf Qaf menjadi musyaddah dan pembantu yang mengisi gentong dari air 《dari
دُخُوْلِهِ》 أي : كل منهما 《عَلَى النِسَاءِ إِذَا بَلَغَ كُلٌّ مِنْهُمَا》 أي : العبد
masuk kedalam kamarnya》 maksudnya : setiap dari keduanya 《atas seorang wanita jika sudah baligh keduanya》 maksudnya : pembantu
والمرأة أو هي والسقّاء 《خَمْسَ عَشَرَةَ سَنَةً، لأَنَّ عَامَّةَ الفِتْنَةِ بِهِمْ،
dan seorang wanita atau ia mengisi kekantong air 《telah berumur lima belas tahun karena sesungguhnya pada umumnya terjadi fitnah dengan mereka setelah memasuki usia itu,
وَحِفْظُ النَسْلِ》 أي : الولد 《مِنْ أَعْظَمِ الأُمُوْرِ. وَ》 قال الغزالي
dan peliharalah keturunannya》 maksudnya : anak-anaknya 《dari salah satu hal terbesar yang sangat penting. dan》 Al-Ghazali berkata
فِيْ الإحْياءِ : قَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : 《إِنِّي لَغَيُّوْرٌ وَمَا مِنِْ امْرِئٍ
dalam kitab Ihya' : 《sesungguhnya aku ini pecemburu dan orang yang
لاَ يَغَارُ إِلاَّ مَنْكُوْسُ القَلْبِ》 والطريق المغنى عن الغيرة أن لا يدخل عليها
tidak mempunyai rasa cemburu, kecuali orang itu berhati terbalik》 dan jalan makna dari orang yang cemburu jika tidak masuk atasnya
الرجال وهي لا تخرج الأسواق. وقال صلى الله عليه وسلم : 《إِنَّ اللهَ
seorang laki-laki dan ia tidak akan keluar pergi kepasar dan Nabi saw bersabda : 《sesungguhnya Allah
تَعَالَى يَغَارُ. وَإِنّ الْمُؤْمِنَ يَغَارُ. وَغَيْرَةُ اللّهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرّمَ عَلَيْهِ》.
Ta'ala pecemburu dan sesungguhnya orang mukmin itu hendaklah pecemburu. Dan kecemburuan Allah adalah jika datang orang mukmin melakukan apa yang diharamkan oleh Allah atasnya》
رواه الإمام أحمد والشيخان والترمذي عن أبي هريرة.
Diriwayatkan Imam Ahmad dan Imam Bukhari dan Imam Muslim dan Tirmidzi dari Abu Hurairah.
《وَكَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ : أَلاَ تَسْتَحْيُوْنَ أَلاَ تَغَارُوْنَ، يَتْرُكُ
《Dan 'Ali Radhiyallahu 'Anhu mengatakan : apakah kalian tidak malu, apakah kalian tidak cemburu, kamu membiarkan
أَحَدُكُمْ امْرَأَتَهُ تَخْرُجُ بَيْنَ الرِجَالِ، تَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَيَنْظُرُوْنَ إِلَيْهَا》. وقال
salah satu istri-istri kalian keluar diantara seorang laki-laki, ia melihat kepada mereka dan mereka akan memperhatikan kepada istrinya》. Dan 'Ali
علي رضي الله عنه : 《لاَ تُكْثِرْ الغَيْرَةَ عَلَى أَهْلِكَ، فَتَرْمِى بِالسُوْءِ مِنْ
Radhiyallahu 'Anhu berkata : 《Janganlah kamu berlebihan cemburu atas ahlimu, maka dengan kecemburuan yang berlebihan itu akan menuduh istrimu berbuat buruk dari
أَجْلِكَ》. فقوله : 《يترك》 بمعنى يجعل، وقوله : 《امرأته》 مفعل أول،
kepastianmu》 maka lafazh : 《YATRUKU》 dengan arti : menjadikan, dan lafazh 《AMRA'TAHU》 menjadi maf'ul yang pertama,
وجملة قوله : 《تخرج》 مفعول ثان. وقال عليه السلام : 《إِنَّ مِنَ الغَيْرَةِ
dan menjadi jumlah, dan lafazh 《TAKHRUJU》 menjadi maf'ul yang kedua. dan Nabi saw bersabda : 《sesungguhnya dari kecemburuan
مَا يُحِبُّهُ اللهُ، وَمِنْهَا مَا يَبْغَضُهُ اللهُ. وَمِنَ الخُيَلاَءِ مَا يُحِبُّهُ اللهُ، وَمِنْهَا مَا
ada yang di cintai Allah dan darinya ada yang di benci Allah. Dan dari membanggakan diri ada yang di cintai Allah dan darinya ada
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 54
يَبْغَضُهُ اللهُ. فأمَّا الغَيْرَةُ التي يُحِبَّهَا اللهُ فالغَيْرَةُ فِيْ الرِيْبَة ِ، وَالغَيْرَةُ
yang di benci Allah. Maka adapun kecemburuan yang di cintai Allah maka kecemburuan dalam hal kecurigaan dan kecemburuan
التِيْ يَبْغَضُهَا اللهُ فَالغَيْرَةُ فِيْ غَيْرِ رِيْبَةٍ. وَالاخْتِيَالُ الذِيْ يُحِبُّهُ اللهُ
yang dibenci Allah maka kecemburuan dalam selain kecurigaan. Dan membanggakan diri yang di cintai Allah
اخْتِيَالُ الرَجُلِ بِنَفْسِهِ عِنْدَ القِتَالِ وَعِنْدَ الصَدَقَةِ وَالاخْتِيَالُ الذِيْ يَبْغَضُهُ
maka kebanggaan seorang laki-laki dengan dirinya ketika maju kemedan pertempuran dan memberi shadaqah. Dan kebanggaan yang dibenci
اللهُ َالاخْتِيَالُ فِيْ البَاطِلِ》
Allah maka kebanggan dalam kebatilan》
《أَمَّا زَمَانُنَا》 هذا 《إِذَا خَرَجَتْ》 أي : المرأة 《مِنْ بَيْتِهَا، فَهَذَا》 أي :
《Adapun zaman kita》 ini 《apabila keluar》 maksudnya : seorang wanita 《dari rumahnya, maka ini pasti menjadi godaan pada》 maksudnya :
الرجل 《يَغْمزُ بِعَيْنِهِ》 أي : يشير إليها بعينه وحاجبه ويُجُّسها بيده
seorang laki-laki 《mungkin dengan cara mengedipkan matanya》 maksudnya : memberi isyarat kepadanya dengan matanya dan ada yang menjaga di pintu dan ada yang sekedr menyentuh dengan tangannya
《وَهَذَا》 أي : الرجل 《يَقْبِصُ بِيَدِهِ》 والقبص بالصاد المهملة : التناول
《Dan godaan ini yang pasti terjadi》 maksudnya : seorang laki-laki 《cuman menggenggam dengan tangannya》 dan menggenggam dengan memburu wanita yang lengah : mengambil
بأطراف الأصابع 《وَهَذَا》 أي : الرجل 《يَتَكَلَّمُ بِكَلاَمٍ فَاحِشٍ لاَ يَرْضَاهُ》
batu kerikil 《Dan godaan ini yang pasti terjadi》 maksudnya : seorang laki-laki 《akan menyindir dengan kata-kata yang dekil, janganlah merasa puas》
أي : ذلك الكلام 《ذُوْ دِيْنٍ لأَهْلِهِ》 أي : زوجاته وبناته وأتباعه 《وَلاَ امْرَاَةٌ
maksudnya : pada kata-kata itu 《maka akan menjadi sebuah hutang pada keluarganya》 maksudnya : istrinya dan anak-anak perempuannya dan para pengikutnya 《dan itu semua bukanlah wanita
صَالِحَةٌ. وَقَالَ》 أحمد بن محمد بن علي 《ابْنُ حَجَرٍ》 في الزواجر عن
yang sholehah. dan berkata : 》 Ahmad bin muhammad bin 'Ali 《ibnu Hajar》 dalam kitab Az-Zawajir
اقتراف الكبائر 《إِذَا اضْطُرَّتْ امْرَأَةٌ لِلْخُرُوْجِ لِزِيَارَةِ وَالِدٍ》 أي : مثلا
dibuat menjadi kitab yang besar 《apabila seorang wanita terpaksa untuk keluar rumah karena ingin menjengok orang tua》 maksudnya : misalnya tidak dilarang
《خَرَجَتْ، لَكِنْ بِإِذْنِ زَوْجِهَا غَيْرَ مُتَبَرِّجَةٍ》 أي : غير مظهرة للزينة
《keluar rumah, tapi terlebih dulu harus dengan izin suaminya dan jangan memamerkan perhiasan》 maksudnya : jangan memperlihatkan dandanannya
والمحاسن للرجال وحال كونها 《فِيْ مِلْحَفَةٍ》 بكسر الميم،
dan memperbgus untuk seorang laki-laki dan ketika keberadaannya 《dalam keadaan mendesak》 huruf mim dibaca dengan kasrah,
وهي الملاءة التي تلتحف بها المرأة 《وَسِخَةٍ》 بكسر السين، إسم فاعل
dan ia memakai baju kurung seperti seorang pelayan yang kotor tubuhnya denganya menjadi seorang wanita 《dan salinan》 huruf sin dibaca dengan kasrah, menjadi isim fa'il
《وَثِيَابٍ بِذْلَةٍ》 بكسر الباء على الأفصح، والفتح لغة وهي الممهنة
《dan pakaian baju yang sederhana》 huruf Ba'nya dibaca kasrah atas Al-Fahah, dan menaklukan bahasa dan ia seorang yang berprofesi
《وَتَغُضُّ طَرِفَهَا》 بكسر الراء 《فِيْ مَشْيِهَا، وَلاَ تَنْظُرُ》 أي : المرأة
《dan pandangan hendaklah dijaga》 huruf Ra'nya dibaca kasrah 《dalam berjalannya dan janganlah melihat》 maksudnya : seorang wanita
《يَمِيْنًا وَلاَ شِمَالاً، وَإِلاَّ》 تكن كذلك، بأن خالفت المذكور 《كَانَتْ عَاصِيَةً》
《kenan dan jangan melihat kekiri dan kecuali》 tidak seperti itu, seaungguhnya dengan keadaan mendesak seperti yang diaebut 《kalau tidak begitu justru akan membuka kesempatan untuk melakukan kemaksiatan》
لله ولرسوله ولزوجها.
kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada suaminya.
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 55
Wallahu A'lam Bish-Showab