Kamis, 01 September 2016
Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 36
KISAH SEORANG WANITA YANG KERAMAT
《وَحُكِيَ أَنَّهُ》 أي : الشأن 《لَمَّا مَاتَ زَوْجُ الوَلِيَّةِ رَابِعَةَ الْعَدَوِيَّةِ رَضِيَ اللهُ
《Dan Sebuah Kisah》 maksudnaya : urusan 《ketika mati suami Rabi'ah Adawiyah Radhiyallahu 'Anha
عَنْهَا اسْتَأْذَنَ الْحَسَنُ البَصْرِيُّ》 وهو من أكبر التابعين 《وَأَصْحَابُهُ》
Hasan Al-Basri datang menemui Rabi'ah meminta izin》 dan dia adalah orang yang banyak pengikutnya 《dan Shahabatnya》
رضي الله عنهم في الدخول 《فَأَذِنَتْ》 أي : رابعة 《لَهُمْ بِالدُخُوْلِ
Radhiyallahu 'Anhun, untuk masuk 《maka di izinkan》 maksudnya : oleh Rabi'ah 《kepada mereka untuk masuk
di perkenankan masuk, mereka di perkenankan masuk. Rabi’ah segera mengenakan cadarnya, dan mengambil tempat duduk di balik tabir.
وَأَرْخَتْ》 أي : أرسلت رابعة 《سِتْرًا》 بكسر السين، وهو ما يستر به
dan segera mengenakan》 maksudnya : mengutus Rabi'ah 《bersembunyi》 huruf Sin-nya dibaca Kasrah, dan Rabi'ah menyembunyikan diri dengannya
《وَجَلَسَتْ وَرَاءَ السِتْرِ، فَقَالَ الْحَسَنُ وَأَصْحَابُهُ : إِنَّهُ》 أي : الشأن
《dan Rabi'ah Adawiyah duduk di belakang persembunyian yang menutupi dirinya, Hasan Al-Basri mewakili shahabatnya mengutarakan maksud kedatangannya, maka Hasan Al-Basri berkata : sesungguhnya》 maksudnya : urusan
《قَدْ مَاتَ بَعْلُكِ، فَاخْتَارِيْ مِنْ هَؤُلاَءِ الزُهَّادِ مَنْ شِئْتِ. فَقَالَتْ : نَعَمْ،
《telah mati suaminu, sekarang kamuu sendirian, maka seleksilah salah satu dari kami, mereka ini adalah termasuk orang-orang yang zuhud, siapa yang kamu kehendaki. Maka Rabi'ah Adawiyah berkata : Ya,
حُبًّا وَكَرَامَةً، وَلَكِنْ》 سألتكم 《مَنْ أَعْلَمُكُمْ حَتَّى أُزَوِّجَهُ》 أي : الأعلم
aku suka dan mendapat kemuliyaan ini, tapi》 akan bertanya kepada kalian 《siapa yang pintar diantara kalian itulah yang menikahinya》 maksudnya : lebih pintar
《نَفْسِيْ ؟. فَقَالُوْا》 أي : أصحاب الحسن : أعلمنا 《الْحَسَنُ البَصْرِيُّ
《atas diriku ? maka mereka berkata :》 maksudnya : shahabat Hasan Al-Basri : kami menyanggupi 《 dan Hasan Al-Basri
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، فَقَالَتْ》 أي : رابعة 《إِنْ أَجَبْتَنِيْ عَنْ أَربَعَةِ مَسَائِلَ
Radhiyallahu 'Anhu, maka berkata :》 maksudnya : Rabi'ah 《jawablah pertanyaanku dari empat masalah ini
فَأَنَا زَوْجَةٌ لَكَ، فَقَالَ》 أي : الحسن 《اسْأَلِيْ إِنْ وَفَّقَنِيْ اللهُ》 أي :
jika siap menjawabnya, maka aku mau menjadi istri untukmu, maka berkata :》 maksudnya : Al-Hasan 《silahkan bertanyalah kepadaku, jika Allah memberi pertolongan kepadaku》 maksudnya :
أقدرني على الجواب 《أَجَبْتُكِ. فَقَالَتْ : مَا تَقُوْلُ لَوْ مُتُّ، خَرَجْتُ
Allah memberi kemampuan menjawab 《tentu aku jawab pertanyaanmu, makq Rabi'ah Adawiyah berkata : bagaimana pendapatmu jika aku mati, maka Rabi'ah berkata : aku keluar
مِنَ الدُنْيَا مُسْلِمَةً أَوْ كَافِرَةً ؟، قَالَ》 أي : الحسن 《هَذَا》 أي : معرفة
dari dunia dalam keadaan muslim atau dalam keadaan kafir ? Berkatalah》 maksudnya : Al-Hasan 《apa yang kamu tanyakan ini adalah》 maksudnya : aku tidak mengetahui
الخروج مع تلك الصفة 《غَيْبٌ》 عن الخلق 《فَقَالَت : مَا تَقُوْلُ
yang keluar bersama kamu itu tentang sifat 《yang ghaib》 dari ciptaan Allah 《maka Rabi'ah berkata : Bagaimana pendapatmu
إِذَا وُضِعْتُ فِيْ قَبْريْ وَسَأَلَنِيْ مُنْكَرٌ وَ نَكِيْر، أَأَقْدِرُ عَلَى جَوَابِهَا أَمْ لاَ ؟،
jika akau telah diletakkan dalam kubur dan bertanya kepadaku Malaikat Mungkar dan Malaikat Nakir, apakah aku sanggup atas menjawabnya atau tidak ?
فَقَالَ : هَذَا》 أي : معرفة قدرة الجواب لسؤالهما أم لا 《أَيْضًا》 أي :
Maka Al-Hasan berkata : apa yang kamu tanyakan ini》 maksudnya : aku tidak mengetahui dan aku tidak sanggup menjawab kepada pertanyaannya atau tidak 《juga》 maksudnya :
كما غاب ما تقدم 《غَيْبٌ. فَقَالَتْ : إِذَا حُشِرَ النَّاسُ》 في الموقف
Sebagaimana yang ghaib seperti apa yang telah aku jelaskan didepan 《tentang hal ghaib, maka Rabi'ah berkata : jika Allah mengumpulkan manusia》 di Mauqif ya'ni dipadang mahsyar
《يَوْمَ القِيَامَةِ وَتَطَايَرَتِْ الكُتُبُ》 أي : كتب الأعمال التي كتبتها الملائكة
《paa hari kiamat dan terbang buku catatanku》 maksudnya : buku catatan perbuatan yang ditulisnya malaikat
الحفظة من خزانة تحت العرش بتطيير الريح إياها بأمر الله تعالى
Al-Hafazhah dari lemari yang ada di bawah 'arasy dengan berterbangan angin kepadanya dengan perintah Allah Ta'ala
وتلتصق بعنق صاحبها ثم تأخذها الملائكة
dan menempel pada leher temannya, kemudian diambilnya malaikat
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 56
من الأعناق ليعطوها لصاحبها 《فَيُعْطَى بَعْضُهُمْ الكِتَابَ》 أي :
dari leher untuk diberikan kepada temannya 《maka menerimanya seagian mereka buku》 maksudnya :
كتاب أعماله 《بِيَمِيْنِهِ》 أي : من أمامه وهو المؤمن المطيع 《وَبَعْضُهُمْ
catatan perbuatannya 《dengan tangan kanan》 maksudnya : dari depannya dan dia adalah orang mu'min yang di berikan 《dan sebagian mereka
بِشِمَالِهِ》 من وراء ظهره وهو الكافر 《أَأُعْطِيَ كِتَابِيْ بِيَمِيْنِيْ أَمْ
dengan tangan kirinya》 dari belakang punggungnya dan dia aalah orang kafir 《maka Rabi'ah berkata : apakah aku termasuk orang yang menerimanya dengan tangan kanan atau
بِشِمَالِيْ ؟، فَقَالَ : هَذَا》 أي : معرفة إعطاء الكتب 《أَيْضًا غَيْبٌ. فَقَالَتْ :
dengan tangan kiri ? maka Al-Hasan berkata : apa yang kamu tanyakan ini》 maksudnya : aku tidak mengetahui tentang penerimaan buku catatan 《juga yang ghaib. Maka Rabi'ah berkata :
إِذَا نُوْدِيَ فِيْ القِيَامَةِ فَرِيْقٌ فِيْ الجَنَةِ وَ فَرِيْقٌ فِيْ السَعِيْرِ، أَأَكُوْنُ
jika terdengar pengumuman pada hari qiamat rombongan manusia masuk kedalam surga dan rombongan yang lain masuk kedalam neraka, apakah aku ada
مِنْ أَهْلِ الجَنَةِ أَمْ مِنْ أَهْلِ النَارِ ؟، فَقَالَ》 أي : الحسن 《هَذَا》 أي :
dari ahli surga aau dari ahli neraka ? maka berkata :》 maksudnya : Al-Hasan 《apa yang kamu tanyakan ini》 maksudnya :
معرفة كونكِ من أهل الجنة أو من أهل النار 《غَيْبٌ أَيْضًا》 أي :
aku tidak mengetahui tentang keberadaan kamu apakah termasuk dari ahli surga atau dari ahli nerka 《yang ghaib juga》 maksudnya :
كما غاب ما تقدم 《فَقَالَتْ》 أي : رابعة 《أَمَنْ لَهُ هَمُّ هَذِهِ الأَرْبَعَةِ يَحْتَاجُ
Sebagaimana yang ghaib seperti apa yang telah aku jelaskan didepan 《maka berkata》 maksudnya : Rabi'ah 《Bagaimana aku menjadi aman kepadanya jika masih memperhatikan terhadap empat persoalan ini dan aku tidak membutuhkan
إِلَى زَوْجٍ ؟، أَويَتَفَرَّغُ إِلَى اخْتِيَارِ زَوْجٍ ؟. فَانْظُرُوْا》 أي : أيها السامعون
pada suami atau mempersembahkan diri kepada pilihan suami ? maka lihatlah kalian》 maksudnya : wahai orang-orang yang mendengarkan
《إِلَى هَذِهِ العَابِدَةِ الزَاهِدَةِ، كَيْفَ خَافَتْ》 أي : هذه العابدة، وهي رابعة
《pada kisah dialog ini, yang begitu besar pengabdian dan begitu besar zuhudnya Rabi'ah Adawiyah, bagaiman begitu beaar rasa takut》 maksudnya : terhadap pengabdiannya ini, dan ia adalah Rabi'ah
البصرية 《خَاتِمَتَهَا ؟. وَمَا هَذَا》 اي : الخوف 《إِلاّ بِصَفَاءِ قَلْبِهَا
yang melihat 《penghabisannya ? dan apakah ini》 maksudnya : yang di takuti 《kecuali dengan keaucian hatinya
مِنْ كُدُوْرَاتِهَا، وَرُسُوْخِ》 أي : ثبوت 《حِكْمَتِهَا》 أي : علمها المصاحب
dari perannya sebagai pondasi seorang istri》 maksudnya : kemantapan 《Dan sebuah kisahnya》 maksudnya : perbuatan kepada para teman-temannya
للعمل. روي عن بعض الصالحين قال : كان لرابعة العدوية أحوال شتى،
untuk dikerjakan. Diriwayatkan dari sebagian orang-orang shaleh, ia berkata : bahwa Rabi'ah Adawiyah mempunyai berbagai kondisi yang tingkahlakunya suka berubah-ubah,
فكانت مرة يغلب عليها الحب، ومرة يغلب عليها الانس، ومرة يغلب
maka suatu ketika perasaan cintanya kepada Allah begitu berat dan diwaktu lain perasaan cintanya kepada manusia begitu kuat dan dilain waktu perasaan cintanya membuatnya
عليها الخوف. وقال زوجها : جلست يوما من الأيام آكل وهي جالسة
sangat takut. Dan suaminya berkta : suatu hari aku duduk dari waktu makanan dan ia duduk
بجانبي فقعدت تُذكّر أهوالَ يوم القيامة، فقلت : 《دعينا نتهنأ بطعامنا》،
di sampingku, maka ia mengambil tempat duduk dalam keadaan termenung di hantui peristiwa hari kiamat, maka aku berkata : 《Biarkan aku sendirian yang ingin menghabiskan makanan ini》
فقالت : 《لست أنا وأنت ممن ينغص عليه الطعام بذكر الآخرة》، ثم
maka ia berkata : 《aku dan kamu itu bukanlah termasuk orang yang dibuat susah dalam menyantap makanan, lantaran mengingat akhirat》 kemudian
قالت : 《والله، إني لست أحبك حب الأزواج، إنما أحبك حب الإخوان》.
ia berkata : 《Demi Allah, sesungguhnya bukanlah aku mencintaimu seperti kecintaan orang yang bersuami pada umumnya, sesungguhnya kecintaanku padamu sebagaimana kecintaan orang yang bersahabat》
وكانت إذا طبخت قِدْرا قالت كله : 《ياسيدي فما يصح
Dan Rabi'ah Adawiyah jika setiap selesai memasak, ia berkata : 《Wahai majikanku, makanlah masakanku ini, karena tidak pantas
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 57
جسمي إلا بالتسبيح》. ثم قالت لي : 《اذهب فتزوج》. فتزوّجتُ
badanku kecuali membaca tasbih》. Kemudian ia berkata kepadaku 《tinggalkanlah aku, maka kamu menikah lagi》. maka aku (suaminya Rabi'ah Adawiyah) menikah lagi
بثلاث نساء، فكانت تطعمني اللحم وتقول : 《اذهب بقوتك إلى أهلك》.
dengan tiga orang perempuan maka Rabi'ah Adawiyah masih setia melayani keperluan suaminya, termasuk memasakkan daging untuk suaminya, dan ia berkata : 《tinggalkanlah aku dengan membawa kekuatan yang baru kepada istri-istrimu》
وكنت تأتيها الجن بكل ما نطلب. وكان لها كرامات كثيرة حتى ماتت.
Dan Rabi'ah Adawiyah bisa mendatangkan jin, yang memenuhi setiap apa yang di kehendakinya. Wali wanita ini dalam kehidupannya dikenal pula mempunyai berbagai kekeramatan hingga wafatnya.
فمنها ما حكي : أن لِصًّا دخل بيت رابعة العدوية، وهي نائمة، فجمع
maka di antara kekeramatannya yang di kisahkan : bahwa pada suatu malam ada pencuri masuk kedalam rumahnya Rabi'ah Adawiyah, dan ia sedang tidur maka pencuri itu mengumpulkan
أمتعة البيت وهمّ بالخروج من الباب، فخفي عليه الباب، فقعد ينتظر
harta benda yang ada di dalam rumahnya, sedangkan Rabia'ah Adawiyah masih terlelap tidur, ketika pencuri itu ingin keluar dari pintu dengan membawa barang-barang yang telah di kumpulkan, maka hilanglah pintu rumah atas pencuri tersebut, maka pencuri itu lalu duduk disamping pintu yang di pandang
الباب، وإذا هاتف يقول : 《ضع الثياب واخرج من الباب》، فوضع
semula pintu belum hilang 《tiba-tiba terdengar suara halus menyapanya, letakkan barang-barang yang kamu kumpulkan itu dan keluarlah dari pintu ini》 maka pencuri tersebut meletakkan
الثياب فظهر له الباب فعلمه، ثم أخذ الثياب فخفي عليه الباب،
barang-barang yang telah di kumpulkan, maka terlihatlah pintu kepada pencuri tersebut maka di ketahuinya, kemudian pencuri tersebut mengambil lagi barang-barang yang telah di kumpulkan, maka hilang lagi pintunya atas pencuri,
فوضعها فظهرله الباب، فأخذها فخفي، وهكذا ثلاث مرات أو أكثر.
maka meletakkan lagi barang-barangnya, maka pintu kelihtan lagi pada pencuri tersebut, maka pencuri mengambilnya lagi, maka hilang lagi pintu rumah, dan gal ini dilakukan sampai tiga kali atau seterusnya.
فناداه الهاتف : إن كانت رابعة قد نامت فالحبيب لا ينام، ولاتأخذه
maka tiba-tiba terdengar lagi suara lembut yang menyapa : sesungguhnya Rabi'ah Adawiyah sungguh tertidur, maka Allah Sang Pencinta tidak tertidur dan tidak terserang
سِنَةٌ ولا نوم. فوضع الثياب وخرج من الباب.
rasa kantuk. Maka pencuri tersebut sadar, maka barang-barang yang telah di kumpulkan di letakkan, dan pencuri tersebut keluar dari pintu rumah yang tiba-tiba hilang itu.
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 58
Wallahu A'lam Bish-Showab