Sabtu, 03 September 2016

Terjemahan Fathul Izar Bagian 03





TUJUAN PERNIKAHAN DAN SENGGAMA YANG DI BOLEHKAN




بيان الحرث وأسرار اوقاته

Penjelasan bersenggama dan rahasia di balik melakukannya

إعلم أن المقصود الأعظم من النكاح التعبد والتقرب واتباع سنة

Ketahuilah bahwa maksud utama dari pernikahan adalah mengabdi dan mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti Sunah

الرسول وتحصيل الولد والنسل لأن به بقاء العالم وانتظامه وبتركه

Rasul dan menghasilkan keturunan dan anak cucu, karena dengan pernikahan kehidupan alam akan kekal dan disiplin, dan dengan meninggalkannya

وإهماله خرابه ودراسه ومعلوم أنه لايحصل الحصاد الا بنثر البذر

dan kelalaiannya dan kehancurannya alam ini. Dan merupakan sebuah pelajaran dan diketahui bahwasannya tidak akan menghasilkan panen kecuali terlebih dulu menaburkan benih

على الأرض اولا وحرثها وزرعها بطرق

atas bumi, kemudian bercocok tananam perkebunan dengan menggunakan jalan

KITAB FATHUL IZAR HALAMAN 04

وكيفيات معلومة عند الفلاح وانتظار المدد الى بدو الصلاح وكذلك

metode dan pengetahuan pertanian agar sukses, dan perlu menunggu waktu yang panjang sehingga buahnya dapat dimanfaatkan. Dan ketika

لايحصل الولد والنسل الا ببث بذر الزوج على مزرعته وزرعته التي

tidak akan menghasilkan seorang keturunan dan anak cucu kecuali terlebih dulu menabur benih sperma suami atas perkebunannya dan kebunnya suani yang

هي حليله قال تعالى : 《نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم

telah di analisanya, Allah Ta'ala berfirman 《istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bgaimana saja kamu kehendaki,

وقدموا لأنفسكم》 الآية. وسبب نزول هذه الآية ان المسلمين قالوا :

dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu》 Al-Ayat. Dan sebab diturunkan ayat ini bahwa orang-orang muslim berkata :

انا نأتي النساء باركات وقائمات ومستلقيات ومن بين ايديهم ومن

aku menggauli istri dengan posisi berlutut dan berdiri dan berbaring dan dari arah depan mereka dan dari arah

خلفهم بعد ان يكون المأتي واحدا فقالت اليهود ما انتم الا البهائم لكنا

belakang mereka, setelah ada pernyataan kaum muslimin tersebut, maka kaum Yahudi mengatakan : tidaklah kalian melakukan hubungan semacam itu kecuali menyerupai tindakan binatang, tapi kami

نأتهن على هيئة واحدة وانا لنجد في التوراة ان كل اتيان تؤتى النساء

mendatangi mereka atas satu bentuk posisi, dan aku temukan ajaran dalam kitab Taurat bahwa setiap mendatangi melakukan senggama dengan istri

غير الإستلقاء دنس عند الله. فأكذب الله تعالى اليهود ففي هذه الآية

selain bentuk posisi berbaring menjadi kotor di hadapan Allah. maka Allah Ta'ala membantah perkataan kaum Yahudi tersebut, maka dalam kandungan Ayat ini

دلالة على جواز اتيان الرجل زوجته على اي كيفية وحال شاء من قيام

menunjukkan atas diperbolehkan seorang suami beraenggama dengan istrinya dengan cara apapun dan kondisi bagaimanapun yang disukai, baik dengan cara berdiri

وقعود واستلقاء ومن اي جهة شاء من فوق ومن تحت ومن وراء ومن

dan dengan cara duduk dan dengan cara berbaring, dan dari arah di atas dan dari arah bawah dan dari arah belakang dan dari arah

قدام وفي اي وقت شاء في الليل او النهار بعد ان كان في صمام واحد

depan, dan juga boleh bersenggama pada waktu kapanpun suami menghendaki baik malam hari atau siang hari dengan cara di masukkan pada vagina setelah ada dalam satu katub.

KITAB FATHUL IZAR HALAMAN 05

Wallahu A'lam Bish-Showab