Sabtu, 27 Agustus 2016
Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 26
HUKUM SEORANG WANITA BERHIAS KETIKA KELUAR RUMAH
《وَرُوِيَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : بَيْنَمَا رَسُولَ اللهِ صَلَى اللهُ
《Diriwayatkan dari 'Aisyah ra, ia berkata : ketika Rasulullah saw
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ فِي الْمَسْجِدِ》 وأصل بين أن تضاف لمتعدد غير جملة،
sedang duduk dalam masjid》 dan asal lafazh 《BAINA》 di tambahkan untuk memperbanyak tanpa jumlah,
فكفتها ما عن الإضافة للمفرد، أو عن الإضافة أصلا فصارت لمجرد الربط
bagaimana mencukupi dari penambahan pada satu atau penambahan yang asal menjadi hanya menghubungkan
والمفاجأة. وإذ بعدها لمجرد تأكيد مفاجأتها. ورسول الله مبتدأ. وجالس
dan secara tiba-tiba. Dan jika setelahnya semata-mata untuk yang pasti tiba-tiba. Dan lafazh 《RASULULLAH》 menjadi mubtada' dan lafazh 《WAJAALISUN》
خبره. كذا قاله شيخنا يوسف. وقال أحمد الدردير : بينما ظرف زمان
menjadi Khabar. Seperti yang di katakan Syaikhana Yusuf. Dan Ahmad berkata dalam kitab 《DARDIR》 adalah lafazh 《BAINAMA》 menjadi Zharaf Zamaan
تضاف إلى الجمل ثم ضمنت معنى الشرط، فلذا
ditambahkan pada kalimat jumlah, kemudian dimasukkan pada makna bersyarat, maka karena itu
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 38
كانت لا بد لها من جواب، وجوابها لا بد أن يكون مقرونا بإذْ كما هنا،
mereka harus memiliki jawaban dan jawabannya harus dibarengi dengan sebagai di sini
أو بإذا الفجائيتين، والمعنى بين أوقات كون رسول الله صلى الله عليه
atau jika dengan tiba-tiba, dan maknanya antara lain bahwa Rasulullah saw
وسلم جالسا في المسجد 《إِذْ دَخَلَتِْ امْرَأَةٌ مِنْ مُزَيْنَةَ》 بالتصغير إسم
duduk dalam masjid 《tiba-tiba ada seorang wanita dari muzaynah》 dengan memperkecil nama
قبيلة من مُضَر، وهو مزينة بن أد بن طابخة بن إلياس بن مضر 《تَرْفَلُ》
qabilah dari mudhar dan ia bernama muzaynah bin Ad bin Thabakhat bin Ilyas bin Mudhar 《berjalan menyeret-nyeret》
بفتح الحاء أي : تطيل ثيابها 《فِي زِيَنِةٍ لَهَا فِي الْمَسْجِدِ، فَقَالَ النَّبِيُّ
Huruf Ha' nya dibaca Fathah, maksudnya : bajunya yang panjang 《memamerkan perhiasannya dalam masjid, Nabi saw
صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَيُّهَا النَّاسُ ! انْهَوْا نِسَاءَكُمْ عَنْ لُبْسِ الزِّيَنِةِ
bersabda : Hai sekalian manusia, laranglah istri-istrimu dari mengenakan dandanan
وَالتَّبَخْتُرِ》 أي : تحسين المشي 《فِي الْمَسْجِدِ، فَإِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ
dan berjalan dengan sombong》 maksudnya : meningkatkat berjalan kaki 《di dalam masjid, maka sesungguhnya Bani Israil
لَمْ يُلْعَنُوا، حَتَّى لَبِسَ نِسَاؤُهُمُ الزِّيِنَةَ، وَتَبَخْتَرُوا》 أي : مشوا متكبرين
tidak akan dilaknati sehingga kaum perempuan mereka berhias yang berlebihan dan berjalan dengan sombong》
《فِي الْمَسْجِدِ》. رواه ابن ماجه. وهذه الزينة كبيرة إذا تحققت الفتنة.
《di dalam masjid》 diriwayatkan Ibnu Majah. Dan menggunakan perhiasan atau berdanan seperti ini adalah perbuatan dosa apabila benar-benar terjadi fitnah,
أما مجرد خشيتها فهو مكروه، أو مع ظنها فهو حرام غير كبيرة
Adapun ketika hanya ada ketakutan maka berhias atau berdandan yang aman dari fitnah, hukumnya makruh atau bersama dugaan akan menimbulkan fitnah maka hukumnya haram selain dosa besar
كما أفاده ابن حجر.
Seperti apa yang telah di ambil manfaatnya oleh Ibnu Hajar.
《وَقَالَ النَبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَيّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ》 أي :
《dan Nabi saw bersabda : siapa saja seorang wanita yang menggunakan wewangian》 maksudnya :
استعملت العطر، وهو الطيب. والمراد به ما يظهر ريحه 《ثُمَّ خَرَجَتْ》
menggunakan farfum dan ia bau harum. Dan arti dengannya apa yang nampak baunya 《kemudian keluar》
أي : من بيتها 《فَمَرّتْ عَلَى قَوْمٍ》 من الأجانب 《لِيَجِدُوا رِيْحَهَا》
Maksudnya : dari rumahnya 《melewati orang banyak》 dari laki-laki ajnabi 《agar mereka mencium bau harumnya》
علة لما قبله 《فَهِيَ زَانِيَةٌ》 أي : كالزانية في حصول الإثم وإن تفاوت
menjadi 'illat untuk sebelumnya 《maka wanita itu termasuk golongan wanita yang berzian》 maksudnya : seperti orang yang berzina dalam menghasilkan dosa dan walaupun tidak merata.
《وَكُلُّ عَيْنٍ》 نظرت إلى محرَّم 《زَانِيَةٌ》 كما تقدم. رواه الإمام أحمد
《dan setiap mata yang memandang itu》 melihat kepada aelain mahram 《melakukan zina》 sebagaimananpenjelasan yang telah lalu. Diriwayatkan Imam Ahmad
والنسائي والحاكم، عن أبي موسى الأشعري.
dan An-Nasa'i dan Al-Hakim dari Abi Musa Al-Asy'ariy
《وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اطَّلَعْتُ》 بتشديد الطاء
《Dan Rasulullah saw bersabda : Aku melihat》 huruf Tha' dibaca dengan tasydid
المهملة 《فِيْ الجَنّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الفُقَرَاءَ》 وليس هذا يوجب فضل
Orang-orang yang lalai 《dalam surga, maka aku liat sebagian besar penghuninya adalah golongan orang fakir》 dan ini tidak menunjukkan keistimewaan
الفقير على الغني، وإنما معناه أن الفقراء في الجنة أكثر من الأغنياء
orang-orang fakir atas orang kaya, dan bahwa maknanya adalah orang fakir di surga lebih banyak dari orang yang kaya
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 39
فأخبر عم ذلك كما تقول أكثر أهل الدنيا الفقراء إخبارا عن الحال،
Maka memberitahukan tentang itu seperti yang di katakan bahwa lebih banyak ahli dunia orang fakir yqng di ketahui dari kasusnya,
وليس الفقر أدخلهم الجنة، وإنما دخلوا بصلاحهم مع الفقر، فإن الفقير
Dan bukan fakir yang membuat mereka masuk kedalam surga, sesungguhnya masuknya mereka dengan kesholehan mereka bersama fakirnya, maka sesungguhnya kefakiran
إذا لم يكن صالحا لا يفضل. قال العزيزي : وظاهر الحديث تحريض
jika tidak ada kesholehan tidak akan ada kelebihannya. Al-'Aziziy berkata : dan zhahir hadits, kamu di anjurkan
على ترك التوسع من الدنيا، كما أن فيه تحريض النساء على المحافظة
atas meninggalkan memperluas dari dunia, seperti apa yang telah di anjurkan pada seorang wanita atas memelihara
على أمر الدين لئلا يدخلن النار كما قال : 《وَاطَّلَعْتُ في النّارِ》 أي : نار
pada perintah agama agar kalian tidak masuk neraka, sebagaimana Nabi saw bersabda : 《dan ditampakkan padaku isi neraka》 maksudnya : neraka
جهنم أي : عليها 《فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النّسَاءَ》. رواه الإمام أحمد ومسلم
jahannam, maksudnya : atasnya 《maka aku melihat sebagian besar penghuninya golongan perempuan》. Diriwayatkan Imam Ahmad dan Muslim
والترمذي عن أنس، والبخاري والترمذي عن عمران بن حصين.
dan Tirmidzi dari Anas, dan Bukhari dan Tirmidzi dari 'Imran bin Hashin.
《وَذَلِكَ》 أي : كثرة دخول النساء في النار 《لِقِلَّةِ طَاعَتِهِنَّ للهِ وَلِرَسُوْلِهِ
《Yang demikian itu》 maksudnya : banyaknya wanita yang masuk kedalam neraka 《karena, mereka sedikit yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya
وَلأَزْوَاجِهِنَّ وَكَثْرَةِ تَبَرُّجِهِنَّ》 ولأنكفران العشير وترك الصبر عند البلاء
dan menta'ati suaminya dan mereka lebih suka memamerkan perhiasannya》 dan karena kekafiran mereka yang berteman dan meninggalkan kesabaran ketika ada cobaan berat
فيهن أكثر 《وَالتَبَرُّجُ هُوَ إِذَا أَرَادَتْ الْخُرُوْجَ مِنْ بَيْتِهَا لَبِسَتْ أَفْخَرَ ثِيَابِهَا》
lebih bantak pada mereka 《dan tabaruj adalah seorang wanita apabila ingin keluar dari rumahnya mengenakan pakaiannya yang bagus》
أي : أعظمها 《وَتَجَمَّلَتْ》 أي : تزينت 《وَتَحَسَّنَتْ》 أي : اجتلبت
maksudnya : mengagungkannya 《dan ia mempercantik diri》 maksudnya : ia berhias 《dan memakai perhiasan yang bagus》 maksudnya : mendatangkan
الإضاءة 《وَخَرَجَتْ تفتن النَاسَ》 أي : تستميلهم 《بِنَفْسِهَا، فَإِنْ سَلِمَتْ
penerangan 《dan ia keluar dapat mengganggu banyak manusia》 maksudnya : mereka akan cenderung 《dengan kecantikan dirinya, maka jika ia menyelamatkan
فِيْ نَفْسِهَا لَمْ يَسْلَمِْ النَاسُ مِنْهَا. وَلِهذَا》 أي : لعدم سلامة الناس منها
kecantikan dirinya, tapi banyak manusia yang tidak akan selamat dari sikapnya, dan karena ini》 maksudnya : manusia yang tidak selamat darinya.
《قَالَ النَبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ》 أي : يستقبحظهورها
《Nabi saw bersabda : wanita itu adalah aurat》 maksudnya : penampilannya
للرجال 《فَإِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا》 أي : خدرها 《اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ》
kepada laki-laki 《maka apabila wanita keluar dari rumahnya》 maksudnya : merayunya 《syetan memperhatikan untuk menyesatkannya》
أي : رفع بصره إليها، فيوقع في الفتنة، أو المراد شيطان الإنس،
maksudnya : mengangkat tatapannya kepada laki-laki, maka akan dijatuhkan dalam fitnah, atau makna adalah syetan memanggil ummat manusia
سمي به على التشبيه 《وَأَقْرَبُ مَا تَكُوْنُ الْمَرْأَةُ مِنَ اللهِ إِذَا كَانَتْ
dengannya untuk berhias 《dan yang lebih mendekatkan seorang wanita kepada Allah adalah apabila berada
فِيْ بَيْتِهَا. وَفِيْ رِوَايَةٍ : الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ》 أي : غير وثيقة بها فساد كبير
di dalam rumahnya. Dan dalam riwayat lain : wanita adalah aurat》 maksudnya : selain yang bersangkutan dengannya akan terjadi kerusakan besar
《فَاحْبِسُوْهُنَّ فِيْ الْبُيُوْتِ، فَإِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا خَرَجَتْ الطَرِيْقَ》 أي : خرجت
《Maka tahanlah mereka untuk tidak keluar dalam rumah, maka seaungguhnya wanita jika keluar ke jalan》 maksudnya : wanita keluar
من خدرها وأرادت
akan dirayu dari syetan agar wanita ingin
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 40
أن تسلك الطريق 《قَالَ لَهَا أَهْلُهَا أَيْنَ تُرِيْدِيْنَ ؟،قَالَتْ : أَعُوْدُ مَرِيْضًا
bertingkah untuk ke jalan 《keluarganya berkata pada wanita itu, kemana kamu ingin pergi ? Wanita itu berkata : aku ingin menjengok orang yang sakit
وَأَشِيْعُ جَنَازَةً، فَلاَ يَزَالُ بِهَا الشَيْطَانُ حَتَّى تُخْرِجَ ذِرَاعَهَا، وَمَا الْتَمَسَتْ》
dan aku ingin mengiringi jenazah, maka tidak henti-hentinya syetan merayu sehingga wanita mengeluarkan lengannya, dan apa yang di cari》
اي : طلبت 《الْمَرْأَةُ وَجْهَ اللهِ》 أي : رضاه 《بِمِثْلِ أَنْ تَقْعُدَ فِيْ بَيْتِهَا
maksudnya : pencarian 《seorang wanita di sisi Allah》 maksudnya : keridhaan-Nya 《dengan seperti jika wanita dirinya tinggal di rumahnya
وَتَعْبُدَ رَبَّهَا وَتُطِيْعَ بَعْلَهَا》 أي : زوجها. وكان حاتم الأصم يقول :
dan beribadah kepada Rabb-Nya dan ta'at kepada yang berkuasa》 maksudnya : suaminya. Dan ada Hatim Al-Asham berkata :
《المرأة الصالحة عماد الدين وعمارة البيت وعون على الطاعة، والمرأة
《Wanita sholehah itu menjadi tiangnya agama dan sebagai pemakmur rumah dan membantu suami atas melaksanakan keta'atan pada Allah, dan wanita
المخالفة تذيب قلب صاحبها وهي ضاحكة》. وكان عبد الله بن عمر
yang suka melanggar hukum yang dapat menghancurkan hati suaminya dengan tertawa》. Dan ada Abdullah bin 'Umar ra
يقول : 《علامة كون المرأة من أهل النار أن تضحك لزوجها إذا أقبل،
berkata : 《tanda-tanda seorang wanita dari ahli neraka adalah ia bisa membut suaminya tersenyum manis apabila di dekat suaminya
وتخونه إذا أدبر》. وكان حاتم الأصم يقول : 《من علامة المرأة
dan menghianatinya jika di belakang suaminya》 dan ada Hatim Al-Asham berkata : 《tanda-tanda wanita
الصالحة أن يكون حبها مخافة الله، وغناها القناعة بقسمة الله
yang shalihah adalah jika ada kecintaan takut pada Allah dan bersikap qona’ah dengan apa yang di berikan Allah
وحُليّهَا السخاوة بما تملك، وعبادتها حسن خدمة الزوج، وهمتها
dan ia di hiasi sifat pemurah dengan apa yang telah di miliki dan ibadahnya baik dan berbakti pada suami dan gemar
الإستعداد للموت》
mempersiapkan diri beramal shalih untuk mati》
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 41
Wallahu A'lam Bish-Showab