Selasa, 16 Agustus 2016
Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 15
PAHALA TA'ATNYA ISTRI PADA SUAMI DALAM HAL KEBAIKAN
《وجَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَتْ : يَا رَسُوْلَ اللهِ،
《Dan telah datang seorang kepada Nabi saw, maka ia berkata : Ya Rasulullah
أَنَا وَافِدَةُ النِّسَاءِ》 أي : رسولهن 《إِلَيْك》 لأسألك عن نصيبهن من
aku adalah utusan wanita》 maksudnya : utusan mereka 《datang kepdamu》 untuk menanyakan jika ikut andilnya wanita dari
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 18
الجهاد 《هَذَا الْجِهَادُ كَتَبَهُ الله》 أي : أوجبه 《عَلَى الرِّجَاِل، فَإِنْ يُصَيَّبُوْا》
jihad 《jihad ini telah ditetapkan oleh Allah》 maksudnya : telah diwajibkan 《atas kaum laki-laki, maka jika mereka terluka》
بتشديد الياء المفتوحة مبني للمجهول أي : إن أصابهم الجرح 《أُجِرُوْا》
huruf ya'-nya di baca tasydid yang teruka untuk mabni majhuu, maksudnya : jika mereka mendapatkan luka 《maka mereka diberi ganjaran》
أي : أثيبوا ثوابا عظيما 《وَإِنْ قُتِلُوْا》 في الجهاد 《كَانُوْا أَحْيَاءً عِنْدَ
maksudnya : mereka diberi pahala dengan pahala yang sangat besar 《dan apabila mereka mati》 dalam jihad 《maka mereka tetap hidup
رَبِّهِمْ》 أي : ذوى زلفى منه. وروي 《أَنَّ اللهَ تَعَالى يَطَّلِعُ عَلَيْهِْم، وَ يَقُولُ :
disisi Tuhannya》 maksudnya : gugur ketika maju dari peperangan. Dan diriwayatkan 《sesungguhnya Allah Ta'ala mempersilahkan atas nereka para syuhada'. Dan Allah berfirman :
سَلُوْنِي مَا شِئْتُمْ، فَيَقُوْلُوْنَ: يَا رَبَّنَا كَيْفَ نَسْأَلُكَ، وَنَحْنُ نَسْرَحُ فِي الْجَنَّةِ
memohonlah kalian kepadaku, apa yang kalian inginkan, maka mereka para syuhada' berkata : Ya Rabb, bagaimana kami memohon kepada-Mu, dan kami berangkat kedalam surga
فِيْ أَيُّهَا شِئْنَا ؟ فَلَمَّا رَأوْا أَنْ لاَ يُتْرَكُوْا مِنْ أَنْ يُسْأَلُوْا شَيْئًا قَالُوْا : نَسْأَلُكَ
kapan saja kami inginkan ? Ketika para syuhada' melihat bahwa mereka diberi kesempatan dari memohon sesutu, mereka berkata : kami memohon kepada-Mu
أَنْ تَرُدَّ أَرْوَاحَنَا إِلَى أَجْسَادِنَا فِيْ الدُّنْيَا نَقْتُلْ فِيْ سَبِيْلِكَ》. وذلك لما رأوا
untuk mengembalikan Ruh kami pada jasad-jasad kami di dunia sehingga kami bisa berjihad kembali dijalan-Mu》 dan hal itu untuk apa diperlihatkan
من النعيم. 《يُرْزَقُوْنَْ》 أي : من ثمار الجنة. روى ابن عباس
dari kebesaran nikmat yang mereka dapatkan karena gugur di medan perang 《mereka para syuhada' di beri rizki》 maksudnya : dari buah-buahan surga. Diriwayatkan Ibnu 'Abbas
أنه صلى الله عليه وسلم قال : 《أَرْوَاحُ الشُّهَدَاءِ فِيْ أَجْوَافِ طُيُوْرٍ
sesungguhnya Nabi saw bersabda : 《Ruh para syuhada' berada dalam perut burung
خُضْرٍ تَرِدُ أَنْهَارَ الجَنَّةِ، وَتَأْكُلُ مِنْ ثِمَارِهَا، وَتَأْوِيْ إِلىَ قَنَادِيْلَ مُعَلَّقَةٍ
yang hijau, mereka dibawa melintasi sungai-sungai surga, mereka makan dari buah-buahan surga, an mereka di ajak hinggap pada ubur-ubur yang tergantung
فِيْ ظِلِّ العَرْشِ》 《وَنَحْنُ مَعَاشِرَ النِّسَاءِ نَقُوْمُ عَلَيْهِمْ》 أي : بالخدمة
dalam naungan 'Arasy》 《dan kami para istri mujahidin, kami memenuhi atas mereka》 maksudnya : dengan membantu
ونعينهم على ما هم عليه. فقوله : 《نحن》 مبتدأ، وجملة 《نقوم》 خبره.
dan bekerja memenuhi atas apa yang mereka butuhkan. Maka lafazh : 《NAHNU》 adalah mubtada' khabar, lafazh 《NAQUUMU》 adalah Khabar
وقوله : 《معاشر》 منصوب على الإختصاص أي : أخص معاشر النساء
dan lafazh 《MA'ASYIRA》 adalah mansub yang di khususkan, maksudnya : di sosialisasikan khusus wanita
《فَمَا لَنَا مِنْ ذَلِكَ ؟ 》 أي : أجر الجهاد بالجرح والقتل 《فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ
《Bagaimana untuk kami dari hal itu》 maksudnya : pahala jihad dengan yang luka dan yang matu 《maka Rasulullah
صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَبْلِغِيْ مَنْ لَقِيْتِ مِنَ النِّسَاءِ، أَنَّ طَاعَةَ الزَّوْجِ
saw bersabda : Sampaikanlah kepada wanita yang kamu jumpai, bahwa ta'at kepada suami
وَاعْتِرَافاً بِحَقِّه》 أي : إقرارا به 《يَعْدِلُ ذَلِكَ》 أي : يماثل الجهاد ويقوم
dan mengakui dengan haknya》 maksudnya : menyadari dengannya 《menetapkan dengan keadilan hal itu》 maksudnya : akan menyerupai pahala jihad dan menyelesaikan
مقامه 《وَقَلِيْلٌ مِنْكُنَّ مَنْ يَفْعَلُهُ》 أي : طاعة الزوج والإعتراف بحقه.
《padahal sedikit sekali wanita di antra kamu melakukan itu》 maksudnya : ta'at kepada suami dan mengakui dengan haknya.
رواه البزار والطبراني. قال الله تعالى في سورة النساء : 《لِلرِّجَالِ
diriwayatkan Al-Bazzar dan Ath-Thabrani. Allah Ta'ala berfirman dalam surat An-Nisa' : 《karena bagi orang laki-laki
نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ》 أي : للرجال ثواب
ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan dan bagi para wanita pun ada bagian dari apa yang mereka uasahakan》 maksudnya : untuk seorang laki-laki mendapatkan pahala
بسبب ما عملوا من الجهاد، وللنساء ثواب مما اكتسبن من حفظ
dengan sebab apa yang mereka perbuat dari jihad, dan untuk seorang wanita mendapatkan pahala dari apa yang mereka kerjakan dari memelihara
فروجهن وطاعة الله وطاعة أزواجهن، فالرجال
farjiknya dan ta'at kepada Allah dan ta'at kepada suami mereka, maka untuk seoeang laki-laki
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 19
والنساء في الأجر في الآخرة سواء، وذلك أن الحسنة تكون بعشر أمثالها،
dan seorang wanita dalam pahala yang sama di akhirat, hal itu bahwa satu kebaikan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat,
يستوى في ذلك الرجال والنساء، وفضل الرجال على النساء إنما هو في
akan sama dalam hal itu agi laki-laki dan wanita, dan keutamaan laki-laki atas wanita sesungguhnya hanya terjadi
الدنيا. كذا قاله الشربيني في تفسيره.
di dunia. Sebagaimana perkataannya Asy-Syirbiniy dalam kitab tafsirnya.
《وَكَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ : شَرُّ خِصَالِ الرِّجَالِ》 أي : صفاتهم
《Dan ada riwayat 'Ali ra, ia berkata : seburuk-buruknya sifat laki-laki》 maksudnya : sifat mereka
《خَيْرُ خِصَالِ النِّسَاءِ : الْبُخْلُ》 بفتح الباء والخاء المعجمة، أو بضم
《adalah sebaik-baiknya sifat wanita yaitu bakhil》 huruf ba'-nya di baca fat-hah dan huruf kho menjadi Al-Mu'jamah atau dibaca dhammah
وسكون، وهو منع السائل مما يفضل 《وَالزَّهْوُ》 أي : الإعجاب بالنفس
dan dibaca sukun dan dia dilarang bertanya dari apa yang lebih utama 《dan mereka membanggakan》 maksudnya : yang kagum dengan dirinya sendiri
《وَالْجُبْنُ》 أي : ضعف القلب 《فَإِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا كَانَتْ بَخِيْلَةً حَفِظَتْ مَالَهَا
《dan malas》 maksudnya : lemah hati 《maka sesungguhnya seorang istri apabila ia pelit, maka ia memelihara hartanya
وَ مَالَ زَوْجِهَا، وَإِذَا كَانَتْ مَزْهُوَّةً》 أي : متكبرة 《اسْتَنْكَفَتْ》 أي :
dan harta suaminya, dan apabila ada wanita yang membanggakan》 makaudnya : sombong 《maka ia menahan diri》 maksudnya :
امتنعت من 《أَنْ تُكَلِّمَ》 أي : المرأة 《كُلَّ أَحَدٍ بِكَلاَمٍ لَيِّنٍ مُرِيْبٍ》
meninggalkan dari 《untuk berbicara》 maksudnya : wanita 《pada setiap seseorang dengan berbicara yang meragukan kelembutannya》
أي : موقع في التهمة 《وَإِذَا كَانَتْ جَبَّانَةً》 أي : ضعيفة القلب.
maksudnya : tempat tinggal dalam tuduhan 《dan apabila ada seorang istri malas》 maksudnya : maksudnya : lemah hati.
والأفصح : 《جَبّان》 بدون التاء 《فَرِقَتْ》 بكسر الراء أي خافت 《مِنْ كُلِّ
Dan yang mengungkapkan lafazh 《JABBAN》 tanpa huruf ta'. Lafazh 《FARIQAT》 huruf Ra'-nya dibaca kasrah maksudnya : ia merasa takut 《dari semua
شَيْءٍ، فَلَمْ تَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهَا》 أي : محل إقامتها 《وَاتَّقَتْ》 أي : تجنبت
sesutu, maka ia tidak berani keluar dari rumahnya》 maksudnya : tempat tinggal yang menetapnya 《dan ia ketakutan》 maksudnya : ia malas
《مَوَاضِعَ التُّهَمِ》 أي : الظنون 《خيْفَةً مِنْ زَوْجِهَا》. وقال داود عليه
《mereka menjauhi hal-hal yang buruk》 makaudnya : kecurigaan 《karena takut dari suaminya》. Dan Nabi Daud 'Alaihis
السلام : 《المَرْأَةُ السُّوْءُ عَلَى بَعْلِهَا كَالحمل الثَّقِيْلِ عَلَى الشَيْخِ الْكَبِيْرِ.
Salam berkata : 《seorang istri yang buruk akhlaknya atas suaminya seperti pikulan yang sangat berat atas orang-orang yang sudahbtua renta.
والمَرْأَةُ الصَالِحَةُ كَالتَّاجِ الْمُرَصَّعِ بِالذَهَبِ، كُلّمَا رَآهَا قَرَّتْ عَيْنُهُ بِرُؤْيَتها》
Dan seorang istri yang sholehah seperti mahkota yang berteteskan emas ketika suami memandangnya maka suami merasa bahagia dan tentram dan nyaman di pandangnya》
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 20
Wallahu A'lam Bish-Showab