Selasa, 16 Agustus 2016
Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 16
HAL-HAL YANG HARUS DI LAKUKAN ISTRI KEPADA SUAMI DAN KELUARGANYA
《وَيَنْبَغِيْ》 أي : يطلب لها 《أَنْ تَعْرِفَ أَنَّهَا كَالْمَمْلُوْكَةِ》 أي : الأمة
《Dan semestinya》 maksudnya : membutuhkan kepadanya 《seorang isteri mengetahui dan menempatkan dirinya seperti diwilayah keeajaan》 maksudnya : budak perempuan
《لِلزَّوْجِ》 وكالأسير العاجز في يد الرجل 《فَلاَ تَتَصَرَّفُ》 أي : تنفق
《untuk suami》 dan seperti tahanan yang lemah dalam kekuasaan seorang laki-laki 《maka janganlah bertingkah》 maksudnya : menafkahkan
《فِيْ شَيْءٍ مِنْ مَالِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ》 أي : الزوج 《بَلْ قَالَ جَمَاعَةٌ مِنَ الْعُلَمَاءِ :
《dalam sesuatu dari hartanya suami kecuali izinnya》 maksudnya : suami 《tapi sekelompok dari ulama' berkta :
إِنَّهَا لاَ تَتَصَرَّفُ أَيْضًا فِيْ مَالِهَا إِلاَّ بِإِذْنِهِ، لأَنَّهَا كَالْمَحْجُوْرَةِ لَهُ》 أي :
Bahwasannya istri juga jangan menafkahkan dalam hartanya sendiri kecuali izin suaminya, karena sesungguhnya istri seperti orang yang di tahan untuk menafkahkannya》 maksudnya :
إن المرأة لزوجها كالممنوع من تصرف المال لأجل الغرماء.
Sesungguhnya seorang istri untuk suaminya telah di larang dari menafkahkan harta karena alasan seperti melawan suami.
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 20
《وَيَجِبُ عَلَى الْمَرْأَةِ دَوَامُ الْحَيَاءِ مِنْ زَوْجِهَا》 وقلة المماراة له 《وَغَضُّ
《Dan wajib atas istri memelihara rasa malu dari suaminya》 dan sedikit yang punya rasa malu pada suami 《dan menundukkan
طَرْفِهَا》 بسكون الراء أي : خفض عينها 《قُدَّامَه، وَالطَّاعَةُ》 أي : لزوجها
pendangannya》 huruf Ra'-nya di baca sukun, maksudnya : menurunkan matanya 《ketika berada di depannya dan ta'at》 maksunya : kepada suaminya
《لأَمْرِه، وَالسُّكُوْتُ عِنْدَ كَلاَمِه، وَالْقِيَامُ عِنْدَ قُدُوْمِهِ》 أي : مجيئه من
《karena perintahnya dan diam ketika suami berbicaranya dan berdiri menyambut suami》 maksudnya : ketika dtang dari
السفر 《وَخُرُوْجِه》 أي : من المنزل، وإظهار الحب له عند القرب،
perjalanan 《dan mengantarkan suami ketika ingin keluar》 maksudnya : dari tempat tinggal dan menunjukkan rasa cinta ketika dekat suaminya
وإظهار السر عند الرؤية له 《وَعَرْضُ نَفْسِهَا) أي : إظهارها 《لَهُ》 أي :
dan menunjukkan diam-diam ketika memandang pada suami 《dan menyerahkanndirinya》 maksudnya : menunjukkannya 《kepadanya》 maksudnya :
الزوج 《عِنْدَ》 إرادة 《النَّوْمِ، والتَعَطُّرُ》 أي : طيب الرائحة له
suami 《ketika》 ingin 《tidur, dan memakai farfum》 maksudnya : wewangian yang berbau harum untuk suami
《وَتَعَهُّدُهَا الْفَمَ》 اي : تجديد إصلاحه 《بِالْمِسْكِ وَالطِّيْبِ》 ونظافة
《dan memelihara bau mulut》 maksudnya : memperbaharui pemugaran mulut 《dengan misik dan wewangian yang harum》 dan mencuci
الثوب 《وَدَوَامُ الزِّيْنَةِ بِحَضْرَتِه، وَتَرْكُهَا》 أي : الزينة 《عِنْدَ غَيْبَتِهِ》
pakaian 《dan selalu mempercantik diri ketika bersama suaminya dan meninggalakannya》 maksudnya : berhias 《ketika suaminya tidak ada di rumah》
قال الأصمعي : رأيت في البادية إمرأةً عليها قميص أحمرُ،
Al-'Asmu'i berkata : suatu hari aku melihat seorang wanita di suatu desa, wanita itu berpakaian merah menyala
semua semua kukunya dikenakan pacar dan tangannya menggenggam tasbih. Al Ashmu’i bergumam : Alangkah indahnya wanita itu, hampir tidak ada ke keindahan yang melebihinya.
وهي مختضبة، وبيدها سبحة، فقلت : 《ما أبعد هذا من هذا ؟ 》،
dan ia wanita mengenakan pacar kuku dan tangannya memegang tasbis. 《Lebih indah ini dijauhi, dari ini ? 》
فقالت من بحر الطويل :
maka aku berkata dari sya'ir bahar tha'wil :
ولله مني جانب لا أضيعه * وللهو مني والبطالة جانب
Demi Allah kawan yang dekat dariku tidak bisa aku jauhinya * dan sewaktu-waktu kawan yang dekat dariku tidakndapat kutinggalkan
فعلمت أنها امرأة صالحة لها زوج تتزين له 《وَتَرْكُ الْخِيَانَةِ لَهُ عِنْدَ غَيْبَتِهِ
maka aku mngetahui sesungguhnya wanita itu ternyata seorang isteri yang sholehah. Wanita itu mempunyai suami yang selalu berhias untuk menyenangkan dirinya. 《dan isteri menjauhkan diri dari berkhianat kepada suami ketika suami tidak ada di rumahnya
فِيْ فِرَاشِهِ وَمَالِهِ》 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : 《لاَ يَحِلُّ لَهَا
dalam tempat tidurnya dan pada hartanya》 Rasulullah saw bersabda : 《tidak dihalalkan kepada seorang istri
أَنْ تُطْعِمَ مِنْ بَيْتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ إِلاَّ الرَّطْبَ مِنَ الطَّعَامِ الَّذِيْ يُخَافُ فَسَادُهُ،
memberikan makanan dari rumahnya kecuali mendapat izinnya, kecuali berupa makanan basah yang dikhawatirkan busuk
فَإِنْ أَطْعَمَتْ عَنْ رِضَاهُ كاَنَ لَهَا مِثْلُ أَجْرِهِ، وَإِنْ أَطْعَمَتْ بِغَيْرِ إِذْنِهِ كَانَ لَهُ
jika seorang istri memberi makanan dari keridaan suaminya, maka istri akan mendapatkan pahala, dan jika seorang istri memberi makanan dengan tanpa izin suaminya, maka suaminya
الأَجْرُ وَعَلَيْهَا الوِزْرُ》. 《وَإِكْرَامُ أَهْلِهِ》 أي : الزوج 《وَأَقَارِبِهِ》 ولو بالكلام
yang mendapat pahala dan atas istri mendapat dosa》 《istri harus menghormati keluarganya》 maksudnya : suami 《kerabat-kerabatnya》 walaupun dengan perkataan
الجميل 《وَرُؤْيَةُ الْقَلِيْلِ مِنْهُ》 أي : الزوج 《كَثِيْرًا》 وقبولُ فعله بالشكر،
yang baik 《dan istri dapat menempatkan dirinya dalam memandang dari perkara yang sedikit》 maksudnya : yang dimiliki suami 《sebagai perkara yang banyak》 dan menerima apa yang dikerjakan dengan bersyukur,
ورؤيةُ حاله بالفضل 《وَأَنْ لاَ تَمْنَعَ نَفْسَهَا》 منه 《وَإِنْ كَانَتْ عَلَى ظَهْرِ
dan menempatkan dirinya dalam memandang pada keadaan yang lebih utama 《dan istri tidak boleh menolak jika diajak bersenang-senang atas dirinya》 dari tempat tidur 《dan walaupun ada di atas punggung
قَتَبٍ》 بفتح القاف والتاء أي : سرج البعير، وذلك إذا كان التمتع مباحا،
kendaraan》 huruf qof dan huruf ta' dibaca fat-hah, maksudnya : pelana unta, dan hal itu di bolehkan jika ada yang merasakan kenikmatan,
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 21
بخلاف غير المباح كوطء حائض أو نفساء قبل لبغسل ولو بعد انقطاع
berbeda dengan selain yang di bolehkan seperti suami menginkan senggama keadaan haidh aau nifas sebelum bersuci dan walau setelah berhentinya
الدم عند الشافعي رضي الله عنه.
darah haidh dan nifas. Menurut Imam Syafi'i Radhiyallahu 'Anhu.
وقال ابن عباس رضي الله عنهما، سمعت رسولَ الله صلى الله عليه
Ibnu 'Abbas ra berkata, aku mendengar Rasulullah saw
وسلم يقول : 《لَوْ أَنَّ امْرَأَةً جَعَلَتْ لَيْلَهَا قِيَامًا وَ نَهَارَهَا صِيَامًا وَ دَعَاهَا
bersabda : 《Seandainya seorang istri menjadikan seluruh malamnya untuk bangun melakukan ibadah dan siangnya selalu berpuasa, dan diajaknya
زَوْجُهَا إِلَى فِرَاشِهِ وَ تَأَخَّرَتْ عَنْهُ سَاعَةً وَاحِدَةً جَاءَتْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
dari suaminya pada tempat tidur dan istri terlambat sebentar saja dari memenuhi ajakan suaminya, maka pada hari kiamat
تُسْحَبُ بِالسَّلاَسِلِ وَ الأَغْلاَلِ مَعَ الشَّيَاطِيْنَ إِلَىْ أَسْفَلِ السَّافِلِيْنَ》.
diseret dengan di rantai dan terbelenggu bersama syaitan keneraka yang paling bawah》
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 22
Wallahu A'lam Bish-Showab