Sabtu, 13 Agustus 2016

Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 13





ANJURAN MENASHEHTI ISTRI KETIKA DIKHAWATIRKAN BERBUAT NUSYUZ




《وَاللاَّتِي تَخَافُونَ》 أي : تظنون 《نُشُوزَهُنَّ》 أي : بغضهن لكم ورفع

《Dan wanita yang engkau takutkan》 maksudnya : mencurigai mereka 《berlaku nusyuz》 maksudnya : mereka tidak suka kepada kalian dan meninggikan

أنفسهن عليكم تكبرا 《فَعِظُوهُنَّ》 اي : فخوّفوهن الله، وهو مندوب

diri mereka atas kalian karena takabbur 《maka nasihatilah》 maksudnya : memberikan nashihat dan mengabarinya dengan ancaman Allah untuk wanita nusyuz, dan dia dalah di sunahkan

كأن يقول الرجل لزوجته : اتقي اللهَ في الحق الواجب لي عليكِ،

seperti sesungguhnya suami mengatakan kepada istrinya : bertaqwalah kamu kepada Allah atas kewajibanmu padaku

واحذري العقوبة، ويبين أن النشوز يسقط النفقة والقسم، وذلك بلا

dan takutlah kamu akan siksa Allah, dan menerangkan pada istri bahwa nusyuz dapat menggugurkan nafkah dan giliran, dan itu tanpa

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 16

 dan tanpa memukulnya. Diharapkan/semoga dengan cara yang paling lembut ini, isteri menyadari kekhilafannya dan memohon maaf atau ia bertaubat.

هجر ولا ضرب، فلعلها تبدى عذرا، أو تتوب عما جرى منها بغير عذر.

menjauhi isteri baik dalam ucapan maupun ditempat tidurnya dan tidak memukul, semoga dengan cara yang lembut ini, istri akan menyadari kekhilafannya atau akan bertaubat twntang apa yang terjadi dari kesalahannya dengan tanpa alasan.

ويستحب أن يذكّر لها ما في الصحيحين من قوله صلى الله عليه

dan disunahkan menyampaika kepada istri, apa yang di jelaskan dalam kitab 《ASH-SHOHIHAIN》 dari Nabi saw, bahwasannya Nabi Shallallaahu 'Alaihi

وسلم : 《إِذَا بَاتَتِْ الْمَرْأَةُ هَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا، لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتّى

wa sallam bersabda : 《Jika seorang wanita tidur dengan meninggalkan tempat tidur suaminya, maka para Malaikat melaknatnya sampai

تُصْبِحَ》، وما في الترمذي من قوله صلى الله عليه وسلم : 《أَيّمَا امْرَأَةٍ

pagi》 dan dalam riwayat At-Tirmidzi, dari Nabi saw, sesungguhnya Nabi saw bersabda : 《Setiap istri

بَاتَتِْ وَزَوْجُهَا رَاضٍ عَنْهَا، دَخَلَتِْ الْجَنّةَ》 كذا في شرح النهاية على الغاية

yang tidur dan suami ridho atasnya, maka ia akan masuk syurga》 sebagaimana penjelasan dalam kitab 《SYARAH AN-NIHAYAH 'ALAL GHYAH》

《وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ》 أي : اعتزلوهن في الفراش دون الهجر

《Dan jauhilah istri-istri kamu dalam tempat tidur》 maksudnya : mereka menyingkir dalam tempat tidur tapi tidak menjauhinya

في الكلام، ولا يضربها، لأن في الهجر أثرا ظاهرا في تأديب النساء

dalam bicara dan tidak memukulnya karena sesungguhnya dalam Hijr ada pengaruh secara dhahir dalam pengajaran pada istri

《وَاضْرِبُوهُنَّ》 ضربا غير مبرّح إن أفاد الضرب، وإلا فلا ضرب.

《Dan pukulah istri-istrimu》 pukulan yang tidak keras, jika bermanfaat dengan memukulnya kecualai, memukulnya tidak berpengaruh apa-apa

ولا يجوز الضرب على الوجه والمهالك، بل يضرب ضرب التعزير.

dan tidak diperbolehkan memukulnya atas wajah dan anggota yang berbahaya, tapi dengan pukulan ta’zir yakni memukul dengan maksud memberi pelajaran

والأولى له العفو، بخلاف ولي الصبي، فالأولى له عدم العفو لأن ضربه

Dan yang paling utama untuk istri yang berbuat nusyuz adalah memaafkannya, berbeda dengan wali dari anak kecil, maka yang lebih utama untuk anak kecil yang berbuat durhaka adalah tidak dulu memaafkannya. karena memukul ta’zir pada shobiy

للتأديب مصلحة له، وضرب الرجل زوجته مصلحة لنفسه. حمل الوعظ

untuk mendidik kemaslahatan pada si anak, dan memukulnya suami pada istrinya, kemashlahatan itu kembali pada dirinya suami. Dan kembali menasehati

في هذه الآية على حالة عدم التحقق، والهجر على التحقق من غير تكرر،

dalam ayat ini atas ketika nusyuz itu belum nyata, dan melakukan Hajr atas perilaku nusyuz yang telah nyata walaupun baru pertama istri melakukannya,

والضرب على ما إذا تكرر النشوز. هو ما صححه الرافعي، لكن صحح

dan kebolehan memukul ketika itri nusyuz dilakukan sudah terulang. Dan pendapat ini dishohihkan oleh Imam Rofi’i. Tapi pendapat yang shaheh

النووي جواز الضرب وإن لم يتكرر النشوز إن أفاد الضرب. وتقدير الآية

ditarjih oleh Imam Nawawi adalah boleh memukul walaupun nusyuz belum terulang untuk pertama kalinya, tapi dengan catatan jika dengan cara memukulnya memberi manfaat. Maksud atas ayat :

عليه : واللاتي تخافون نشوزهن، فإن نشزن فاهجروهن في المضاجع،

Dan wanita yang kamu takutkan berlaku nusyuz, maka apabila berbuat durhaka maka meninggalkan mereka dalam tempat tidur,

واضربوهن. فمعنى تخافون حينئذ تعلمون. وخرج بالعلم بالنشوز ما إذا

dan pukulah mereka, maka ma'na kamu khawatir pada waktu itu adalah kamu mengajari mereka. Dan berselisih faham dengan di ketahui bahwa dengan nyata nusyuznya, apabila ada

ظهرت أماراته، إما بقول كأن صارت تجيبه بلام خشن بعد أن كان بليّنٍ،

tanda-tanda yang nyata seperti berbicara dengan bahasa yang keras dan sebelumnya tidak pernah berkata keras,

وإما بفعل كأن يجد منها إعراضا وعبوسا بعد تلطف وطلاقة وجه فإنه

dan tanda-tanda nusyuznya melalui perbuatan, seperti acuh tidak acuh dan cemberut, yang sebelumnya ia lemah lembut dan selalu bermuka manis, maka sesungguhnya suami

يعظها بلا هجر وبلا ضرب 《فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ》 أي : فيما يراد منهن

boleh menasihatinya tanpa hajr dan tanpa memukul 《Apabila isteri-isterimu kembali taat》 maksudnya : dalam apa yang dimaksudkan dari mereka

《فَلاَ تَبْغُواْ》 أي : تطلبوا 《عَلَيْهِنَّ سَبِيْلاً》 أي : طريقا إلى ضربهن

《maka jangan mencari-cari》 maksudnya : kalian menyelidiki 《jalan untuk menyusahkan mereka》 maksudnya : jalan kepada memukul mereka

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 17

كأن توبخوهنّ على ما مضى، فينجر الأمر إلى الضرب ويعود الخصام،

seperti mencela mereka atas apa yang telah lewat, maka akan terbuka kembali masalah lewat kepada memukul dan dan akan kembali membuka permusuhan

بل اجعلوا ما كان منهن كأن لم يكن، فإن التائب من الذنب

tapi kalian membuat apa yang ada dri mereka seperti tidak pernah ada, maka sesungguhnya orang yang bertaubat dari perbuatan dosa

كمن لا ذنب له.    

seperti orang yang tidak melakukan dosa itu.

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 18

Wallahu A'lam Bish-Showab