Senin, 08 Agustus 2016

Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 03




DAFTAR ISI KITAB 'UQUDULUJAIN



《الفَصْلُ الأَوَّلُ : فِى بيان 《حُقُوْقِ الزَوْجَة》 الواجبة 《عَلَى الزَوْج》

Fashal Pertama : Dalam penjelasan tentang haq istri yang wajib atas suami

وهي حُسْن العِشْرة، ومؤْنةُ الزوجة ومهْرُها، والقَسْم، وتعليمُها ما تحتاج

Dan ia adalah bergaulah dengan baik dan membekali istri dan memberi maharnya dan pembagian dan mengajari apa yang dibutuhkan

إليه من فروض العبادات وسننها ولو غيرَ مؤكَّدة، ومما يتعلق بالحيض،

pada istri dari yang difardhukan dalam ibadah dan sunahnya dan walaupun bukan sunah muakkad dan mengajari dari yang berhubungan dengan haidh

ومن وجوب طاعته فيما ليس بمعصية.

dan dari kewajiban ta'at dalam apa saja selain dengan kemaksiatan

《الفَصْلُ الثَّانِيْ : فِيْ》 بيان 《حُقُوْقِ الزَّوْجِ》 الواجبة 《عَلَى الزَّوْجَةِ》

Fashak Kedua : Dalam penjelasan haq suami yang wajib atas istri

وهي طاعة الزوج في غير معصية، وحسن المعاشرة، وتسليم نفسها إليه،

Dan ia adalah ta'at kepada suami selain dalam maksiat dan bergaulah yang baik dan merelakan dirinya kepada suami,

وملازمة البيت، وصيانة نفسها من أن توطئ فراشه غيره، والإحتجاب

dan harus berada di rumah dan menjaga dirinya dari bersenggama di kasur selain dengan suami dan menyembunyikan diri

عن رؤية أجنبي لشيء من بدنها ولو وجههل وكفيها، إذ النظر إليهما حرام

dari pandangan laki-laki ajnabi karena sesuatu dari tubuhnya dan walaupun wajah dan telapak tangannya, apabila memperlihatkan kepada laki-laki ajnabi dari wajah dan telapak tangan maka hukumnya haram

ولو مع انتفاء الشهوة والفتنة، وترك مطالبتها له بما

walaupun tanpa kepuasan bersama syahwat dan tanpa timbul fitnah dan tinggalkan untuk menuntut pada suami dengan apa

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 3

فوق الحاجة ولو علمت قدرته عليه، وتعففها عن تناول ما يكسبه من

yang di inginkan walaupun kamu mengetahui kemampuan atas suami dan memelihara diri dari dosa untuk menerima apa yang didaparkan dari

المال الحرام، وعدم كذبها على حيضها وجودا وانقطاعا.

harta haram dan jauhilah berbohong atas adanya haidh dan atas berhentinya haidh.

《الفَصْلُ الثَالِثُ : فِيْ》 بيان 《فَضْلِ صَلاَةِ الْمَرْأَةِ فِيْ بَيْتِهَا وَفِيْ أَنَّهَا》

Fashal Ketiga : Dalam penjelasan keutamaan shalat wanita di dalam rumahnya dan dalam menyempurnakannya

أي : صلاة المرأة في بيتها 《أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ

Maksudnya : shalat wanita dalam rumahnya, lebih utama dari shalat barjama'ah bersama Nabi Shallallaahu 'Alaihi

وَسَلَّم》. قال صلى الله عليه وسلم : 《 أَقْرَبُ مَا تَكُوْنُ الْمَرْأَةُ مِنْ وَجْهِ

Wasallam. Nabi saw bersabda : 《 yang paling dekat meliputi seorang wanita dari sisi

رَبِّهَا إِذَا كَانَتْ فِيْ قَعْرِ بَيْتِهَا وَإِنَّ صَلاَتَهَا فِيْ صُحْنِ دَارِهَا أَفْضَلُ مِنْ

Rabb-Nya, apabila wanita berada dalam rumahnya, dan bahwa shalat wanita di ruang belakang rumahnya, lebih utama dari

صَلاَتِهَا فِيْ الْمَسْجِدِ، وَصَلاَتَهَا فِيْ بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِيْ صُحْنِ

shalat dalam masjid, dan shalat wanita dalam rumahnya lebih utama dari shalat di ruang

دَارِهَا، وَصَلاَتَهَا فِيْ مُخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِيْ بَيْتِهَا》. والمخدع

belakang rumahnya, dan shalat wanita dalam kamar tidur lebih utama dari shalat wanita dalam ruang rumahnya 》. Dan lafazh 《AL-MUKHDA'》

بضم الميم : بيت في بيت، وذلك للستر.

huruf mim-nya dibaca dhammah yaitu kamar tidur dalam rumah dan hal itu untuk menutupi aurat.

《الفَصْلُ الرَابِعُ : فِي》 بيان 《حُرْمَةِ نَظَرِ الرَجُلِ إِلَى النِّسَاءِ الأَجْنَبِيَّاتِ

Fashal Keempat : Dalam penjelasan hukum keharaman laki-laki memandang wanita ajnabiyyah

وَالْعَكْس》 أي : نظرهن إليه، فما يحرم رؤيته على الرجل يحرم رؤيته

dan sebaliknya. Maksudnya : wanita melihat kepada laki-laki yang bukan mahram, maka apa yang haram dilihat atas laki-laki, maka haram dilihat

على المرأة منه. والمراهق في ذلك كالرجل، فيلزم وليه منعه من النظر

atas wanita darinya. Dan lafazh 《AL-MURAAHIQ》 dalam hal itu sebagaimana anak laki-laki yang menginjak remaja, maka wajib wali anak laki-laki yang sudah menginjak remaja untuk melarang dari melihat

إلى الأجنبية، ويلزمها الإحتجاب منه. وكالمرأة في ذلك الأمردُ الجميلُ

kepada wanita ajnabiyyah, dan wajib wali wanita memerintah menutup auratnya dari pandangan laki-laki ajnabi. Dan seperti wanita amrad yang cantik

الوجهِ، كذا في النهاية للشيخ محمد المصري 《وَ》 في 《مَا وَقَعَ فِيْهِ》

wajahnya, sebagaimana dalam kitab 《AN-NIHAYAH》 syekh Muhammad Al-Mishri mengatakan, dan dalam apa yang mempengaruhi di dalamnya,

أي : النظر 《مِنَ الزَجْرِ》 أي : المنع من الكتاب والأحاديث.

Maksudnya : memandang sesuatu dari yang di cegah, maksudnya : yang telah di larang dari Al-Qur'an dan Hadits.

ويحرم على الرجل ولو مجبوبا وخصيا وعنينا ومخنثا وهمًّا نظره إلى

Dan haram atas laki-laki walaupun yang dipotong dzakarnya dan yang di kebiri dan yang impoten dan yang banci dan mereka melihat kepada

أجنبية مشتهاة حتى إلى وجهها وكفيها ظهرا وبطنا، وهو المفتي به، لكن

wanita ajnabiyyah yang telah memasuki batal wudhu' sehingga melihat kepada wajah dan kedua tangannya baik bagian luar dan dalamnya, dan itu yang di fatwakan dengannya, tapi

نقل عن الأكثرين حل النظر إلى ذلك. أما نظرُ الرجل إلى زوجته وأمته

di nukil dari kebanyakan ulama' adalah menghalalkan kepada hal itu. Adapun laki-laki melihat kepada istrinya dan budak perempuannya

في حال حياة كلٍّ منهما فجائزٌ ولو مع وجود مانع من الإستمتاع قريب

dalam kondisi kehidupan semua dari mereka berdua, maka boleh walaupun ada bersama larangan dari bersenang-senang pada wanita yang mendekati

الزوال كحيض ورهن، لكن يكره نظر الفرج حتى من نفسه بلا

berhentinya haidh dan terbukti, tapi makruh meliht farji' dari dirinya sendiri dengan tanpa

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 4

حاجة، بخلاف المانع البطىء الزوال كأن اعتدت الزوجة عن شبهة،

hajat, berbeda dengan larangan bersenggama ketika berhentinya haidh, seperti suami membuat istri melakukan dari syubhat,

فيحرم النظر إلى ما بين سرّتها وركبتها، دون غيره كالمحارم والأمة

Maka haram melihat kepada apa diantara pusar dan lututnya, seperti selain orang yang haram di nikahi dan seorang budak

المزوّجة. أما النظر لإجل النكاح، فيجوز إلى الوجه والكفين فقط من

yang dinikahi. Adapun melihat untuk tujuan di nikahi, maka boleh kepada wajah dan kedua telapak tangan hanya dari

الحرة، وإلى ما عدا ما بين السرة والركبة من الأمة. ويجوز  النظر إلى

budak yang merdeka, dan kepada apa yang ada diantara pusar dan lutut dari budak yang merdeka. Dan boleh melihat kepda

الأجنبية في الوجه فقط للشهادة والمعاملة، وإلى الأمة عند شرائها فيما

wanita ajnabiyyah pada wajah hanya untuk dijadikan saksi dan dalam mu'amalah dan kepada budak yang ingin di jualnya, maka di bolehkan meliahat

عدا العورة من ظاهر البدن.

pada aurat dari luar tubuhnya.

ويجوز النظر إلى الأجنبية ومسّها للمداواة في المواضع التي يحتاج إليها

Dan boleh melihat kepada wanita ajnabiyyah dan berobat untuk penyembuhan dalam kondisi yang dibutuhkan kepada pengobatan

ولو فرجا، بشرط حضور من يمنع الخلوة من محرم ونحوه، وبشرط فقد

walaupun itu farjiknya, dengan syarat dihadiri mahram dari menjegah berduaan dan semisalnya. Dan dengan syarat hanya

جنس معالج، ويجوز النظر إليها أيضا لتعليم الواجب فقط عليها كما قاله

pada jenis pengobatan, dan juga boleh melihat kepad wanita ajnabiyyah untuk pengajaran hanya perkara-perkara yang wajib atasnya. Sebgaimana perkataannya

السبكي وغيره، وذلك عند فقد من يعلمها  من المحارم والنساء، قياسا

As-Subki dan yang lainnya. Dan hal itu hanya pengajarannya dari orang yang haram di nikahi dan dari wanita ustadzah, hal ini di qiyaskan

على المداواة، وعند تعسر التعليم من وراء حجاب. ولا يجوز النظر إليها

atas pengobatan, dan dintemukan kesulitan mengajar dari belakang hijab. Dan tidak boleh melihat kepad wanita ajnabiyyah

لأجل تعليم المندوب، بخلاف الأمرد، فيجوز النظر إليه لأجله. كذا في

karena untuk mengajarkan hal-hal yang sunah, berbeda dengan amrad, maka boleh melihat kepada wanita ajnabiyyah karena untuk mengajar, sebagaimana dalam

شرح النهاية للشيخ المصري على الغاية لأبي شجاع.

Kitab Syarah An-Nihayah karangan Syekh Al-Misriy, atas Kiab Al-Ghayah Matan Abi Suja'

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 5

Wallahu A'lam Bish-Showab