Sabtu, 27 Agustus 2016
Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 23
SIKSAAN DI NERAKA UNTUK ISTRI YANG DURHAKA PADA SUAMINYA
《وَقَالَ عَلِيٌّ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ : دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
《Dan 'Ali Karramallahu Wajhah berkata : aku dan fatimah masuk dan mendatangi Nabi saw
أَنَا وَ فَاطِمَةُ، فَوَجَدْنَاهُ يَبْكِى بُكَاءً شَدِيْدًا، فَقُلْتُ》 له صلى الله عليه
maka kami mendapatkan Nabi saw menangis dengan tangisan yang sangat keras, aku berkta》 kepada Nabi saw
وسلم 《فِدَاكَ أَبِيْ وَأُمِّيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ》 ففداك مبتدأ، وما بعده
《maka aku tebus atas kesedihanmu dengan bapak dan ibuku wahai Rasulullah》 lafazh 《FAFIDAAKA》 adalah mubtada' setelah
خبره، أي :
Khabar, maksudnya :
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 31
أنا أفدى لك من حزنك وبكائك بأبي وأمي لشدة محبتى إياك
aku menebus untukmu dari kesedihanmu dan tangisanmu dengan bapak dan ibuku karena kekuatan cintaku terhadapmu
《مَا الذِيْ أَبْكَاكَ ؟، قَالَ》 صلى الله عليه وسلم 《يَا عَلِيُّ، لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِيْ
《apa yang membuat kamu menangis ? Nabi saw》 bersabda 《wahai 'Ali pada malam ketika aku di isra'kan
إِلَى السّمَاءِ رَأَيْتُ نِسَاءً مِنْ أُمَّتِيْ يُعَذَّبْنَ فِيْ النَارِ، فَبَكَيْتُ لَمَّا رَأَيْتُ
kelangit, aku melihat kaum wanita dari umatku, mereka di siksa dalam neraka, aku menangis karena apa yang aku lihat
مِنْ شِدَّةِ عَذَابِهِنَّ》 ثم فصل صلى الله عليه وسلم هذا الإجمال بقوله :
dari beratnnya siksaan kepada mereka》 kemudian Nabi saw memerinci ini secara keseluruhan dengan sabdanya :
《رَأَيْتُ امْرَأَةً مُعَلَّقَةً بِشَعْرِهَا يغْلِي》 بكسر اللام 《دِمَاغهَا، وَ》 ثانيا
《aku melihat seorang wanita yang digantung dengan rambutnya sampai mendidih》 huruf lam nya di baca kasrah 《otaknya》 YANG KEDUA
《رَأَيْتُ امْرَأَةً مُعَلَّقَةً بِلِسَانِهَا وَالْحَمِيْمُ》 أي : الماء الحار 《يُصَبُّ فِيْ
《aku melihat seorang wanita yang di gantung dengan lidahnya dan yang mendidih》 maksudnya : air panas 《dituangkan kedalam
حَلقِهَا، وَ》 ثالثا 《رَأَيْتُ امْرَأَةً قَدْ شُدَّ رِجْلاَهَا إِلَى ثَدْيَيْهَا وَ》 شد أيضا
tenggorokannya dan》 YANG KETIGA 《aku melihat seorang wanita yang di ikat kedua kakinya sampai pada susunya dan》 juga mengikat
《يَدَاهَا إِلَى نَاصِيَتِهَا، وَقَدْ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْهَا الْحَيَّاتِ وَالْعَقَارِبِ، وَ》 رابعا
《kedua tangannya sampai pada ubun-ubunnya, dan sungguh Allah memerintah ular dan kalajenging untuk menyiksanya dan》 YANG KE EMPAT
《رَأَيْتُ امْرَأَةً مُعَلَّقَةً بِثَدْيَيْهَا، وَ》 خامسا 《رَأَيْتُ امْرَأَةً رأْسُهَا رَأْسُ خِنْزِيْرٍ
《aku melihat seorang wanita yang digantung dengan kedua susunya dan》 YANG KE LIMA 《aku melihat seorang wanita berkepala babi
وَبَدَنُهَا بَدَنُ حِمَارٍ وَعَلَيْهَا أَلْفُ أَلْفٍ مِنَ الْعَذَابِ، وَ》 سادسا 《رَأَيْتُ امْرَأَةً
dan tubuhnya, bertubuh keledai dan atas wanita itu mengalami beribu-ribu dari siksaan dan》 yang KE ENAM 《aku melihat seorang wanita
عَلَى صُوْرَةِ الْكَلْبِ، وَالنَّارُ تَدْخُلُ مِنْ فِيْهَا وَتَخْرُجُ مِنْ دُبُرِهَا، وَالْمَلاَئِكَةُ
yang berupa anjing dan api neraka membakar dirinya masuk melalui lubang mulutnya dan keluar dari duburnya dan para malaikat
يَضْرِبُوْنَ رَأْسَهَا بِمَقَامِعَ مِنْ نَارٍ، فَقَامَتْ فَاطِمَةُ الزَّهْرَاءُ》 أي : البيضاء
memukuli kepalanya dengan godam dari api neraka, maka ketika mendengar itu bangunlah Fatimah Az-Zahra'》 maksudnya : putih
مشرقة الوجه 《رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، وَقَالَتْ : يَا حَبِيْبِيْ وَقُرَّةَ عَيْنِيْ》 أي :
bersinar wajahnya 《Fatimah ra, ia berkata : Wahai Kekasihku dan permata hatiku》 maksudnya :
سرور عيني وبردها 《مَا كَانَ أَعْمَالُ هَؤُلاَء》 أي : المذكورات 《حَتَّى وَقَعَ
penglihatanku bahagia dan seperti hujan salju 《sesungguhnya perbuatan apa yang pernah dilakukan mereka》 maksudnya : yang di sebutkan 《sehingga mengalami
عَلَيْهِنَّ هَذَا الْعَذَابُ》 أي : المذكور 《فَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا بُنَيَّة،
atas mereka siksaan seperti itu ?》 maksudnya : yang di sebutkan 《maka Nabi saw bersabda : Wahai putriku,
أَمَّا الْمُعَلّقَةُ بِشَعْرِهَا فَإٍنَّهَا كَانَتْ لاَ تُغَطِّى شَعْرَهَا مِنَ الرِّجَالِ》 أي :
adapun wanita yang digantung dengan rambutnya maka sesungguhnya wanita itu tidak menutup rambutnya dari pandangan laki-laki》 maksudnya :
الأجانب 《وَأَمَّا الْمُعَلّقَةُ بِلِسَانِهَا فَإِنَّهَا كَانَتْ تُؤْذِى زَوْجَهَا》 أي : بلسانها،
laki-laki ajnabi 《dan adapun wanita yang di gantung dengan lidahnya maka seaungguhnya wanita itu suka menyakiti hati suaminya》 maksudnya : dengan lisannya
فإن الجزاء من جنس العمل 《وَأَمَّا الْمُعَلّقَةُ بِثَدْيَيْهَا فَإِنَّهَا كَانَتْ تُوْطِئُ
maka jika yang di balas dari jenis perbuatan 《dan adapun wanita yang digantung menggunakan kedua susunya maka sesungguhnya wanita itu berjima' dengan laki-laki lain
فِرَاشَ زَوْجِهَا. وأََمَّا الَتِيْ شُدَّ رِجْلاَهَا إِلَى ثَدْيَيْهَا وَيَدَاهَا إِلَى نَاصِيَتِهَا
di tempat tidur suaminya. dan adapun wanita yang di ikat kedua kakinya sampai pada kedua susunya dan kedua tangannya dirantai sampai keubun-ubunnya
وَقَدْ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْهَا الْحَيَّاتِ وَالْعَقَارِبِ فَإِنَّهَا كَانَتْ لاَ تَغْتَسِلُ مِنَ الْجَنَابَةِ
dan sungguh Allah memerintah ular dan kalajengking untuk menyiksanya, maka sesungguhnya wanita itu tidak mandi dari jinabat
وَالْحَيْضِ،
dan tidak mandi setelah haidh
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 32
وَتَسْتَهْزِئُ بِالصَلاَةِ. وأََمَّا الَتِيْ رأْسُهَا رَأْسُ خِنْزِيْرٍ وَبَدَنُهَا بَدَنُ
dan meremehkan dengan shalat. dan adapun wanita yang berkepala babi dan badannya berbadan
حِمَارٍ فَإِنَّهَا كَانَتْ نَمَّامَةً كَذَّابَةً. وأََمَّا الَتِيْ عَلَى صُوْرَةِ الْكَلْب،ِ وَالنَّارُ تَخُلُ
keledai, maka sesungguhnya wanita itu suka mengadu-adu dan pendusta. dan adapun wanita yang berbentuk anjing dan api neraka membakar dirinya
مِنْ فِيْهَا وَتَخْرُجُ مِنْ دُبُرِهَا، فَإِنَّهَا كَانَتْ مَنّانةً حَسادَة ً. وَ يَا بُنَيَّة، الْوَيْلُ》
masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya, maka sesungguhnya wanita itu yang suka mengungkit-ungkit pemberian kepada suaminya dan hatinya selalu dengki. Dan Wahai putriku, celakalah》
أي : الهلاك 《لاِمْرَأَةٍ تَعْصِى زَوْجَهَا. وَالْحَاصِلُ》 أي : المحصل من الكلام
maksudnya : kerugian 《istri yang bermaksiat kepada suaminya. Dan kesimpulan》 maksudnya : kesimpulan dari perkataan ini
《أَنَّ الزَوْجَ لِلزَوْجَةِ كَالوَالِدِ لِلْوَلَدِ، لأَنَّ طَاعَةَ الْوَلَدِ لِوَالِدِهِ وَطَلَبَ رِضَاهُ
《kedudukan suami untuk istrinya seperti kedudukan orang tua atas anak-anaknya, karena sesungguhnya ketaatan anak kepada orang tuanya dan usaha anak mencari keridhaan orang tuanya
وَاجِبٌ، وَلاَ يَجِبُ ذَلِكَ عَلَى الزَوْجِ》
termasuk wajib, sebaliknya kewajiban itu tidak berlaku atas suami》
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 33
Wallahu A'lam Bish-Showab