Kamis, 11 Agustus 2016

Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 07





MAKSUD LAKI-LAKI YANG SEMPURNA DAN KISAH SEORANG SUAMI YANG SABAR




《قَالَ سَيِّدُنَا》 أي : أكرمنا 《الْحَبِيْبُ》 أي : المحبوب السيد 《عَبْدُ اللهِ

《Tuan berkata》 maksudnya : yang kami muliakan 《Al-Habiib》 makasudnya : orang yang mncintai sayyid 《'Abdullah

الْحَدَّاد》 صاحب الطريقة المشهورة، والأسرار الكثيرة. فاصطلاح بعض

Al-Haddad》 pemilik thoriqoh yang masyhur dan Al-Asrar Al-Katsirah. Maka istilah sebagian

أهل البلاد أن ذرية رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا كان ذكرا

keluarga negara, bahwa anak cucu Rosulullah saw, apabila seorang laki-laki

يقال له : 《حبيب》، وإن كانت أنثى يقال لها : 《حبابة》، واصطلاح

di ktakan padanya sebut 《HABIB》 dan jika ada yang perempuan di katakan padanya : 《HABABAH》 dan istilah

الأكثر يقال له : 《سيد وسيدة》. 《الرَجُلُ الْكَامِلُ》 أي : في دينه

lain masih banyak yang dikatakan kepadanya : 《SAYYID dan SAYYIDAH》. 《Seorang laki-laki yang sempurna》 maksudnya : dalam agamanya

《هُوَ الَّذِيْ يسَامِح》 أي : يساهل 《فِيْ حُقُوْقِهِ》 كالزينة 《وَلاَ يُسَامِحُ

《dia adalah orang yang memaafkan》 maksudnya : memudahkan 《dalam hak-haknya》 seperti hiasan 《dan bukan orang yang memaafkan

فِيْ حُقُوْقِ اللهِ تعَالَى》 كالصلاة ووصل الشعر فذلك حرام 《وَالرَّجُلُ

hak Allah Ta'ala》, seperti shalat dan menyambung rambut, maka yang demikian itu adalah haram 《dan laki-laki

النَّاقِصُ هُوَ الَّذِيْ يَكُوْنُ عَلَى الْعَكْس》 بأن يتسع في حقوق الله تعالى،

yang tidak sempurna dia adalah orang yang ada atas kebalikannya》 dengan memperluas hak-hak Allah Ta'ala

ولا يتسع في حقوق نفسه.

dan tidak memperluas hak-hak dirinya sendiri.

كان لبعض الصالحين أخ صالح يزوره كل سنة مرة، فجاء مرة لزيارته

Ada Ulama' Shaleh yang memiliki saudara laki-laki yang shaleh, dia mengunjungi saudaranya setiap tahun sekali, maka sekali datang mengunjungi saudaranya

فدق بابه، فقالت زوجتهة : 《من هذا ؟》، فقال : 《أخو زوجك في الله،

dia mengucapkan salam, lalu mengetuk pintunya. Maka berkata Isteri saudaranya : 《Siapa ini ?》, maka dia berkata : 《demi Allah, aku saudara laki-laki dari suamimu,

جاء لزيارته》، فقالت : 《ذهب يحتطب، لا ردّه الله》، وبالغت في سبه.

datang untuk mengunjunginya》 maka berkata istri saudaranya : 《Suamiku sedang pergi mencari kayu bakar dan dia belum kembali》 dan perempuan itu berkata dalam hatinya sambil mencaci suaminya.

فبينما هو كذلك، وإذا بأخيه قد حمل الأسد حزمةَ حطبٍ وهو مقبل به،

Selama ulama' shaleh tersebut berkunjung menemui saudaranya, dan apabila menyaksikan pada saudaranya, sungguh yang memikul seikat kayu bakar adalah seekor singa dan saudaranya hanya berjalan di depan singa itu,

ثم أنزل الحطب عن ظهر الأسد، وقال : 《إذهب، بارك الله فيك》، ثم

Kemudian ia menurunkan ikatan kayu bakar tadi dari punggung singa, dan ia berkta : 《pergilah, semoga Allah memberkahi kamu》, kemudian

أدخل أخاه بعد التسليم عليه والترحيب به، فأطعمه. ثم ودعه وانصرف

mempersilahkan masuk saudara laki-lakinya setelah selesai mengucapkan salamnatas saudaranya tersebut, dan menyambut dengannya maka kemudian menyiapkan makanannya, kemudian saudara laki-lakinya meninggalkannya dan kembali

على غاية العجب من صبره عليها، وعدم جوابه في سبها. ثم جاء أخوه

dan mengagumi kesabaran saudaranya atas menghadapi sifat isterinya, dan ia diam ketika isterinya menjawab dalam mencelanya. Kemudian datang saudara laki-lakinya

في العام الثاني، فدق الباب، فقالت امرأة : 《من هذا ؟》، قال : 《أخو

dalam tahun yang kedua, setelah mengucapkan salam dan mengetuk pintu, maka istri saudaranya berkata : 《siapa ini?》, ia berkata : 《saya saudara laki-laki

زوجك، جاء يزوره》، قالت : 《مرحبا》، وبالغت في الثناء عليه وعلى

suaminu, datang ingin mengunjunginya》 wanita yang ada dalam rumah berkata : 《selamat datang》 dan perempuan itu berkata dalam hatinya dengan memuji saudara laki-laki suaminya dan memuji atas

زوجها، وأمرتْه بانتظاره. فجاء أخوه والحطب على ظهره، فأدخله

suaminya, dan perempuan itu mempersilahkan menunggu suaminya, maka datanglah saudaranya dan membawa kayu bakar di atas pundaknya, maka ia mempersilahkan masuk

وأطعمه. فلما أراد مفارقته، سأله عما رأى من تلك وهذه، ومن حمل

dan menyediakan makanan pada saudara laki-laki itu, maka ketika saudara laki-lakinya ingin pulang, beliau bertanya tentang yang di lihat dari istrimu yang dulu dan dari istrimu yang ini, dan dari memikul

الأسد حطبه، فقال : يا أخي، توفيت تلك الشرسة، وكنت صابرا على

ikatan kayu bakar, maka di berkata : wahai saudara laki-lakiku, Isteriku yang kasar telah wafat, dan aku selalu sabar atas

شؤمها، فسخّر الله تعالى لي الأسد لصبري عليها، ثم تزوّجت هذه

kejelekan perilakunya, maka Allah Ta'ala menaklukan seekor singa padaku karena kesabaranku atas sikap isteriku, kemudian aku menikah lagi dengan wanita ini

الصالحة، وأنا في راحة معها، فانقطع عني الأسد، فاحتجت أن أحمل

yang shalehah, dan dalam hatiku terasa tenang bersama istriku yang shalehah, maka singa itu menghilang dariku, maka tidak membantuku lagi untuk membawakan

الحطب على ظهري لأجل راحتي مع هذه الصالحة.

kayu bakar atas pundakku ini karena aku merasa tenang bersama isteriku ini yang shalehah

KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 10

Wallahu A'lam Bish-Showab