Kamis, 11 Agustus 2016
Terjemahan 'Uqudulujain Bagian 08
KEADAAN YANG DI BOLEHKAN SUAMI MEMUKUL ISTRI
يجوز للزوج أن يضرب زوجته على ترك الزينة وهو يريدها، وتركِ الإجابة
Boleh untuk suami memukul isterinya ketika ia menolak berhias sedangkan dia suaminya ingin isterinya berhias, dan istri menolak ketika diajak
إلى الفراش، وأن يضربها على الخروج من المنزل بغير إذنه، وعلى ضربها
ketempat tidur ketika tidak dalam keadaan haidh. Dan boleh untuk suami memukul atas istri dari keluar rumah tanpa seizin suaminya, dan ketika istri memukul
الولد الذي لا يعقل عند بكائه، أو على شتم أجنبي، وعلى تمزيق ثياب
anaknya yang masih belum berakal sampai ia menangis. ketika isteri merobek baju
الزوج، وأخذ لحيته، وقولها له : 《يا حمار، يا بليد》 وإن شتمها قبل ذلك،
suami, dan istri mengambil jenggot suami, dan ketika isteri brkata pada suaminya : 《YA HIMAR, YA DUNGU/BODOH》 dan jika mencaci sebelum itu,
وعلى كشف وجهها لغير محرم، أو تكلمها مع أجنبي، أو تكلمها مع الزوج
dan istri membuka wajahnya ke selain mahramnya, atau istri berbicaranya bersama laki-laki ajnabi, atau iatri berbicaranya bersama suami
ليسمع الأجنبي صوتها، أو إعطائها من بيته ما لم تجر العادة بإعطائه،
tapi suaranya terdengar oleh laki-laki ajnabi, dan ketika isteri memberikan dari dalam rumahnya apa yang tidak menjadi kebiasaan dengan memberinya,
وعلى امتناعها من الوصل. وفي ضربها على ترك الصلاة قولان،
dan istri meninggalkan dari bawaan, ada dua pendapat ulama' dalam memukulnya atas meninggalkan Shalat,
أصحهما : له ضربها على ذلك، إذا لم تفعل بالأمر.
yang paling shohih : boleh memukulnya atas hal itu, apabila tidak mengerjakan dengan perintahnya.
KITAB 'UQUDULUJAIN HALAMAN 12
Wallahu A'lam Bish-Showab